
Dua puluh satu Maret siang itu, di segala sudut kota New York, orang-orang terlihat sibuk menyambut acara tahunan yang akan dimulai tepat jam 7 malam nanti.
Event tersebut adalah Purge Day, atau lebih tepatnya Purge Night karena dirayakan di malam hari. ‘Purge‘ dalam Bahasa Indonesia artinya ‘pembersihan’.
The Purge secara resmi diadakan oleh pemerintah Amerika, NFFA (New Founding Fathers of America), sejak tahun 2014 demi stabilisasi sosial ekonomi. Selama 12 jam, dari tanggal 21 Maret jam 19.00 hingga tanggal 22 Maret jam 07.00, para warga BEBAS melakukan segala jenis kejahatan. Dari pencurian; perampokan; sampai pembunuhan, dengan ketentuan: tidak kurang atau lebih 1 detik pun dari waktu yang ditentukan; menggunakan senjata yang bukan kelas berat; dan dilarang menjadikan anggota pemerintah kelas atas sebagai sasaran. Or else, hukuman menunggu.

Remaja, dewasa; pria, wanita; kulit putih, Afro-Amerika, Hispanik, Asia; semua berkutat mempersiapkan material yang diperlukan untuk nanti malam. Bisa saja Pak RT yang kesehariannya dikenal ramah dan mengayomi warganya atau teman sekelas yang culun, juga sedang sibuk siap-siap nge-purge.
Persiapan tersebut antara lain: outfit yang akan dikenakan; jenis senjata yang akan digunakan, dari pisau, kapak, palu, pistol, gergaji, dan alat apapun yang dapat beralih fungsi untuk membunuh (tongkat golf, tongkat baseball); topeng berburu yang akan dipakai; dan tak lupa selfie, bikin IG story, dan konten Tiktok. Ya, you read it right! They do it as if it’s a normal stuff.

Duh Gusti, sepertinya memang betul ya, human without law could be as bad as animal, even worse (manusia tanpa aturan hukum bisa menjadi seperti atau malah lebih buruk dari hewan).
Di area lain, tampak beberapa orang menyiapkan truk yang sudah didesain anti peluru dan anti ‘terobos’.

Penjualan senjata selalu laris manis karena semua pihak, baik yang ‘berburu’ maupun yang untuk self defense, beramai-ramai ngeborong.
Terlihat pula banyak yang sedang riweh membuat perlindungan diri dengan memasang kayu plang yang lebar di depan pintu dan jendela rumah mereka masing-masing. Sedangkan para orang kaya memiliki cara tersendiri, mereka memakai jasa perusahaan keamanan yang canggih, yang tinggal tekan remote saja untuk menutup semua sisi pintu dan jendela rumahnya dengan pelindung yang terbuat dari baja.
Membuat tameng yang impenetrable untuk rumah sangat diperhatikan oleh banyak warga yang memilih untuk #stayathome atau tidak menjadi ‘predator’, terutama karena populasi para gelandangan homeless sudah hampir tidak ada akibat sudah habis di-purge di tahun-tahun sebelumnya. Maka, besar kemungkinan para pemburu akan keukeuh mendobrak masuk rumah-rumah penduduk.
Akhirnya, bunyi sirine melengking selama 30 detik, Purge Night resmi dimulai. Para ‘predator’ bersorak gembira untuk memuaskan fantasi terdalam mereka yang sudah dipelajari selama 364 hari layaknya mau ngadepin ujian. Berlatih nge-purge melalui game arcade; menentukan area mana saja yang mau disasar; serta siapa saja yang akan di-shack.
Ohya selama 12 jam tersebut, polisi; ambulance; pemadam kebakaran, menutup layanannya. So ya, you’re on your own!

JENIS ORANG DI PURGE NIGHT
Fun fact, ternyata yang sedang sliweran di jalanan bukan random ‘predator’ dan yang dimangsa saja lho, melainkan ada beberapa jenis peran. Well let’s say masih banyak warga yang waras, yang ogah mukulin orang tanpa alasan. Mereka adalah:
1. Hit Man/ Pembunuh Bayaran
Ya, sesuai namanya, mereka membunuh karena tuntutan profesi. Mereka akan membunuh target sesuai permintaan sang klien dengan jumlah uang yang tepat. Hit Man laris manis tanjung kimpul di Purge Night karena beberapa warga yang punya purge list (daftar orang-orang yang harus mati) tidak cukup berani dan mampu untuk melakukannya sendiri.
2. Collector/ Pengumpul Korban
Collector akan keliling kota untuk ‘mengambil’ orang-orang di jalanan, yang kemudian dia sekap di dalam truk atau camper van-nya yang sudah didesain sedemikian rupa agar para hostage sulit kabur.
Selanjutnya orang-orang tersebut akan dia jual ke orang-orang kaya dengan harga yang cocok. Biasanya komunitas orang kaya yang partisipasi di Purge Night ingin menjalankan perburuannya dengan aman dan nyaman di arena khusus yang mereka miliki. Dan tentu saja, jasa collector sangat dibutuhkan mereka untuk menyediakan mangsa di arena.

3. Protector/ Pelindung
Mereka biasanya terdiri atas 2, 3, 5 atau lebih orang, yang akan berkeliling kota sambil mengendarai kendaraannya mencari orang yang membutuhkan pertolongan. Pastinya para protector, yang kebanyakan adalah para survivors di Purge Night tahun-tahun sebelumnya, berparade dengan kelengkapan yang tidak diragukan. Para pemburu HARUS hati-hati nih dengan mereka! Mereka TOTAL BADASS dan NO MERCY!
4. Self Sacrifice/ Mengorbankan Diri Sendiri
Nah selanjutnya, ada yang nyeleneh lagi. Ini adalah komunitas remaja outsider yang rela mengorbankan dirinya sendiri untuk menjadi korban. Dengan bus mereka mengelilingi kota dan berhenti di setiap tempat yang ‘liar’. Satu persatu dari anggotanya akan turun dan rela menjadi sasaran empuk para purger ganas di luar sana. Mereka mau melakukannya setelah diyakinkan oleh sang guru bahwa dengan cara inilah, mereka akan segera bertemu dengan The Invisible (sebutan Tuhan di keyakinan mereka). Menurut mereka, berserah diri dipotong-potong oleh orang gila; dipukul dengan tongkat golf; dan membantu melampiaskan hate orang-orang tak waras itu, akan memperoleh pahala yang besar.
5. Club Anti-NFFA/ Geng Anti Pemerintah
Geng Anti-NFFA adalah sekumpulan orang-orang yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah dalam pengadaan The Purge setiap tahunnya. Menurut mereka, sesuatu yang legal (dibolehkan secara hukum) belum tentu benar.
Apa kegiatan yang mereka lakukan malam itu? Purging pegawai NFFA.

Series produksi Blumhouse ini membuat saya terhibur. Sudah level nge-fans lah.
Bukan…, bukan karena saya memiliki fantasi terpendam untuk purging orang-orang ya, tapi saya suka thrilling-nya. Seru sekali dan ikut deg-deg an dengan adegan sembunyi-lari-ketangkep-melawan yang ditampilkan. Setiap selesai menonton masing-masing episodenya, saya sering menganalisis apa yang harus dilakukan sang korban tadi agar selamat; agar tempat persembunyiannya sangat sulit ditemukan; superpower apa yang harus saya miliki untuk mengalahkan orang-orang gila tersebut.
Duh semoga kegilaan The Purge tidak terjadi di real life ya. Amiin.
TIPS AGAR SELAMAT SENTOSA (DI DUNIA & AKHIRAT)
Nah dari The Purge inilah saya banyak belajar bagaimana cara agar tidak di-purge. Istilahnya, ikhtiar. Absurd sih ya, ehehe, karena kan tidak ada beneran. Tapi tidak ada salahnya kok untuk menerapkannya. Karena di luar sana banyak orang yang tidak terlihat seperti yang kita lihat; ada yang di luar santuyyy tapi ternyata pendendam, dan sebagainya. Ya at least, sebagai tips untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak diharapkan.
1. JANGAN BERCANDA YANG MENYAKITKAN
Tolong ya, jaman sekarang orang gampang melakukan pembenaran dengan bilang, “Ih cuma becanda doang, gitu aja marah, sensi amat sih!”. Bodyshaming; ejekan; hinaan, itu bukan CANDAAN! Kalau mau mencairkan suasana dengan humor, mbok ya yang sambil mikir gitu lho. Banyak contoh lelucon yang tidak mengedepankan ejekan fisik maupun mengungkit masalah pribadi. Beberapa komedian stand-up punya contoh joke yang cerdas dan tidak menyakiti. Contohlah candaan mereka.
Well, di The Purge ada tuh yang memukuli orang yang pernah ngejekin si purger. Jadi, hati-hatilah dalam bercanda!
2. JANGAN KOMENTAR BURUK
Kalau tidak bisa komentar baik, lebih baik diam saja. Ini persoalan kebanyakan orang, lidah memang tak bertulang, mudah sekali untuk ngomong dan menilai. Eh sekarang jari juga ya yang perlu dikontrol. Tolong tahan diri untuk tidak ngetik komentar negatif di socmed.
Seperti Jane yang akhirnya di-purge oleh Joe. Jane dan Joe bertemu untuk pertama kalinya setelah swipe swipe di Tinder. Pada first date tersebut, Jane terus terang bilang kalau Joe tidak sebagus di profile picture. Ya, memang sih tidak sedikit yang begini ya. Salahkan filter! Ehehe. Tapi ya sudahlah, tidak usah diungkit, diam saja. Toh mana ada sih orang yang mau upload foto saat sedang tidak bagus.
3. JANGAN BAYARIN COWOK TANPA SEPENGETAHUANNYA
Duh surprisingly, bagi sebagian pria, dibayarin cewek (tanpa sepengetahuannya) bisa sangat insulting. Tidak semua cowok itu pelit dan malah seneng kalau ditraktir.
Di sini juga ada yang di-purge karena ini. Dia merasa direndahkan dan tidak diapresiasi. Ya walaupun sekarang sudah eranya equality, tapi kita juga harus memperhatikan basic nature-nya seorang pria, yang secara insting ingin ‘di atas wanita’. Ada baiknya, apalagi kalau sang lelaki baru dikenal (dari Tinder atau socmed) yang otomatis kita belum paham karakternya, berusaha untuk pasif saja, atau kalau mau mentraktir, tanyakan dulu baik-baik agar tidak menyinggung.
4. UTAMAKAN PAKAI SNEAKERS
Ketika akan bepergian, terutama di tempat yang jauh dari rumah; jauh dari keramaian; area yang asing (atau saat ada The Purge), sebaiknya kenakan sepatu sneakers. Bukan hanya karena sedang hits atau cocok dipadupadankan dengan baju apa saja. Tapi, agar sigap dan bisa berlari cepat ketika ada bahaya atau hal-hal yang tidak diharapkan. Run, run, run for your life!
5. LANGSUNG KUNCI MOBIL SEKETIKA SETELAH MASUK
Ini adalah hal yang sederhana tapi kerapkali terlupakan. The power of LOCKING your door itu sangat signifikan dan tidak bisa dianggap remeh.
Seketika saat sudah masuk mobil, jangan lakukan apapun dulu, tapi LANGSUNG klik LOCK mobilmu! Baru deh kalau sudah terkunci, silahkan merapihkan belanjaan dan tas-tasmu; ngaca dan nyisir.
Ohya, juga JANGAN buka jendelamu lebar-lebar ya. Kalau mau dibuka, sedikiiit saja, cukup untuk membuat angin luar masuk. Jangan terlalu lebar, apalagi di tempat parkir yang sepi, duh bisa menjadi sasaran empuk orang yang berniat jahat.
Seperti terlihat saat Jane sedang berada di tempat parkir yang sepi, dan ada yang membuntuti. Untungnya begitu masuk mobil, Jane langsung klik LOCK. Jadi saat si orang jahat berusaha menyerang, dia sudah tidak bisa meraihnya. Sudah cukup aman lah.
Btw saya pernah membaca berita mengenai orang merampok ibu-ibu yang sedang menuju di parkir mobilnya di suatu mall di Jakarta. Jadi, si perampok berhasil menjarah barang berharga si ibu tersebut. Kenapa hayyoo? Karena si ibu tidak langsung mengunci mobilnya. Begitu masuk mobil, si perampok dengan gerakan yang sangat cepat membuka pintu dan langsung masuk ke mobilnya, dan memulai aksinya. Ya ampun, pastilah suatu pengalaman yang koplok dan mengerikan. Untung si perampok tidak sampai mengambil nyawa si ibu ya.
Ada tambahan tips dari film lain yang saya tonton (Criminal Minds) mengenai apa yang harus dilakukan ketika si perampok berhasil masuk mobil. Yakni segera pencet klakson terus-terusan agar semua orang langsung marah dan menuju ke mobil kita. Iya betul, memang tujuannya membuat orang lain marah agar pada datang mendekat.
6. BEWARE OF VAN/ HATI-HATI DENGAN MOBIL JENIS VAN
Jika belum tahu seperti apa sih mobil van itu? Ada di foto kendaraan yang saya lampirkan di atas.
Di Indonesia, penggunaan mobil van sudah cukup umum, biasa dipakai oleh ekspedisi pengiriman; delivery air minuk galon dan gas elpiji; serta bisnis katering. Van memiliki pintu geser yang lebar di bagian belakangnya untuk memudahkan masuknya barang yang berukuran besar.
Di The Purge (dan banyak film kejahatan lainnya) mobil van sangat ideal untuk penculikan. Jadi, tolong aware saat ada mobil van yang mendekat. Sesegera mungkin menjauh dari mobil itu. Saya tidak mau membayangkan dibawa oleh orang yang pikirannya unsettling.
7. DO NOT BE A BULLY/ JANGAN JADI TUKANG BULI
Ini sudah sangat jelas ya kalimatnya. Beberapa tahun terakhir juga sudah masif dikampanyekan di banyak sekolah untuk tidak melakukan pembulian. Toh, apa sih yang bisa dibanggakan menjadi tukang buli?
Menyakiti; membuat orang lain kesal; menindas, bisa menjadi nagih, apalagi ketika si korban tampak lemah dan tak berdaya. Oh, you’ll never know when the situation is reversed. Ngeri kan, bisa masuk purge list seseorang lho.
8. ‘THANK YOU‘ IS YOUR SAVIOUR/ ‘TERIMA KASIH’ ADALAH PENYELAMATMU
‘Terima kasih’, 1 frasa singkat yang memiliki makna mendalam. Sejak kita kecil, kita sudah diajarkan mengenai pentingnya kata ‘THANK YOU’. Sayangnya, budaya tersebut tidak dilestarikan oleh sebagian orang. Mari kita sama-sama membuka hati dan tidak pelit untuk berkata sesuatu yang nice ke orang lain. Saying ‘thank you’ will make someone’s day. Tidak ada salahnya bikin orang lain bahagia.
Hal ini terlihat di adegan ketika Penelope diculik oleh Joe Owens di Malam Purge. Penelope kebingungan apa salahnya ke Joe, kenal juga kagak. Ternyata pada suatu hari, Joe mau masuk ke convenience store (semacam Indomaret) dan bersamaan dengan orang yang mau keluar. Joe mau repot untuk memegang pintu agar tetap terbuka dan membiarkan orang yang keluar bisa duluan, tapi Joe tidak mendapat ucapan atau senyum sedikitpun dari si orang ini, alias Penelope si gadis remaja gen Z. Dan ya, Joe ternyata tersinggung dan sejak hari itu dia memasukkan Penelope ke purge list-nya.
Yahh memang sih si Joe kebangeten. Tapi kan kita juga tidak tahu kepribadian orang lain. Jadi, ya, say ‘thank you’ wouldn’t hurt, kan. Toh orang yang mau memegang pintu agar kita bisa lewat duluan dengan nyaman juga bukan doorman, kalaupun memang doorman, ya tetap bilang ‘terima kasih’ lah ya. Don’t be an a**hole.
Ohya saya sempat ternganga mendengar perkataan Joe ke Penelope, “Your whole generation, you just take and take and take, with no idea the sacrifices made,…” (Anak muda generasimu ini bisanya menerima, menerima, dan menerima, tanpa mengapresiasi pengorbanan yang dibuat oleh generasi tua..).
Ini pelajaran penting buat kita dan para generasi muda selanjutnya, di mana kita hidup di era yang serba mudah dan nyaman, yang tentunya tidak lepas dari ‘keringat dan darah’ para generasi tua.
9. DUDUK BERSAMA UNTUK MENENTUKAN YANG BENAR DAN SALAH
Ketika ada 2 orang, yang mana masing-masing orang tersebut bilang ke kamu bahwa masing-masing orang itu nakalin kamu.. eh tunggu saya rephrase.
Jadi ada si A dan si B; si A bilang ke kamu kalau si B itu orangnya nakalin kamu; sebaliknya si B juga bilang hal yang sama bahwa si A nakalin kamu. Aduh tentu jangan langsung percaya begitu saja ya.
Solusinya adalah undang si A dan si B untuk duduk bersama denganmu. Dan, ya, di sinilah bisa langsung di-konfront dan bisa diketahui siapa yang benar dan yang salah.
Intinya, ketika mendengar kabar buruk, jangan langsung percaya! Take a deep breath, inhale exhale, berpikir, baru bertindak. Dan all will be well.
10. JANGAN MUDAH PERCAYA DENGAN ORANG ASING YANG BAIK
Dunia dipenuhi beragam jenis manusia yang punya hidden agenda, yang most likely untuk kepentingan pribadi. Ini dikhususkan untuk adik-adik remaja (dan mungkin untuk yang sudah dewasa juga). Ketika sedang mengalami masalah besar yang seolah tidak ada solusinya; depresi, stres, frustasi; tolong jangan langsung percaya begitu saja dengan orang asing yang tiba-tiba datang dan sangat baik.
Sebaiknya tenangkan diri dan datanglah ke orangtua, saudara, keluarga, kerabat dekat, teman dekat, guru, atau psikiater.
Orang asing dan baik terdengar too good to be true.
Ini terlihat di komunitas yang Penelope ikuti, yang beranggotakan remaja-remaja labil outsider, yang bingung mau ke mana ketika dihadapkan masalah yang besar. Adalah Tavis, seorang wanita yang tampak sangat baik sabar dan menerima semua keluh kesah mereka, berhasil mem-brainwash mereka untuk mempersembahkan diri untuk ‘dimangsa’ orang-orang gendheng Purge Night. Ternyata diketahui bahwa Tavis ini adalah puppet-nya NFFA, yang membantu memudahkan visi misi mereka untuk menghilangkan orang-orang gak guna. Ya, para remaja itu dianggap expendables; tidak penting; dan ‘beban negara’.
Dan bagi yang sehat wal’afiat jiwa raga, tidak ada salahnya kita reach out ke saudara atau teman kita yang terlihat depresi. Agar mereka tidak ‘jatuh’ di tangan orang yang salah.
11. BE A GOOD NEIGHBOR/ JADILAH TETANGGA YANG BAIK
Hidup bertetangga tentu mengharuskan kita tidak bertingkah laku seenak udel. Kita perlu mengedepankan tenggang rasa, empati, peduli, tahu diri, tidak mengutamakan kepentingan pribadi, saling menghargai, dan masih banyak lagi. Practically, tetangga adalah keluarga kita, karena berada di dekat kita, ibaratnya kalau ada apa-apa, otomatis kita teriak minta tolong ke tetangga kan, jadi ya maintain good relationship sangat penting.
Hal-hal kecil yang kadang sering diabaikan seperti: parkir di depan rumah tetangga sebelah setiap saat; tidak membersihkan poop anjing piaraan ketika diajak jalan-jalan di kompleks; menyetel musik dengan kencang; mengajak teman-teman kantor kumpul sampai malam dan tertawa terbahak-bahak di jam tidur.
Waduh kita tidak tinggal sendirian lho, apalagi rumah kita tidak seluas rumah Paris Hilton yang memiliki tembok anti suara yang sudah didesain untuk pesta jedhag-jedhug tiap malam tanpa mengganggu tetangga.
Sebagai tetangga yang baik, kita harus paham batasan-batasan agar tercipta kerukunan. Kan enak kalau damai.
“Ya kan tinggal bilang aja kalau gak boleh parkir, wong orangnya juga gapapa kok, diam saja…”. Nah itu, kitanya yang harus peka karena tidak semua orang punya keberanian frontal mengemukakan keberatannya. Jangan kita malah oportunis memanfaatkan diamnya.
Pun kita tidak tahu ke depannya seperti apa. Jika suatu hari ada Purge Night kan berabe, bisa dimasukkan purge list, mateng dah.
12. ALWAYS LOCK THE DOOR!/ SELALU KUNCI PINTU!
Bahkan ketika kamu merasa bahwa area kompleks perumahanmu aman. You can never be too careful. Kita menjaga keselamatan diri dengan mendoa dan berusaha. Waspada dengan tidak lengah. Pintu belakang dicek untuk selalu dalam kondisi terkunci, di siang bolong sekalipun. Kalau perlu, kamar pun dikunci saat tidur, jadi ada banyak protection ‘berlapis’ ketika (amit-amit) ada trespasser.
13. HINDARI HP LOWBAT!
Rajinlah nge-charge HP ketika energi baterai sudah menyentuh 20%. Jangan sampai lowbat atau malah mati, agar bisa sigap menghubungi authority atau orang terdekat untuk minta bantuan ketika ada bahaya. We can never be too well-prepared.
14. PARKIR MUNDUR MOBIL
Usahakan agar mobil selalu mengarah ke luar dan siap meluncur! Sehingga jika ada hal-hal yang tidak diharapkan dan kita harus secepat mungkin pergi, tinggal werrr.
15. DON’T DIE IN VAIN/ JANGAN MATI KONYOL
Ketika kamu sedang asyik jogging, tiba-tiba terdengar suara orang minta tolong, please tidak usah berlagak sok pahlawan. Apalagi kalau kamu sedang sendirian, tidak mempunyai kemampuan bela diri, dan tidak membawa senjata yang mumpuni. Bisa-bisa malah mati tanpa memberi efek yang signifikan. Lebih baik langsung telpon polisi dan minta bantuan ke bapak-bapak keamanan yang ada di sekitar.
Sekian tips selamat sentosa (dunia akhirat) yang saya pelajari dari film The Purge. Semoga bermanfaat ya. 🙂
Aku membaca deskripsinya langsung takut meneruskan baca tulisan ini, tapi akhirnya selesai juga dan senang dengan tips-tips yang ada. Terimakasih sudah menceritakan di sini sehingga aku tau aku tak perlu menontonnya sendiri. Gak kuat euy jantungku deg deg an bacanya, gimana lagi ntar kalau nonton, hehehe…
Selalu suka dengan tulisan resensi film dari mamah Uril, detail dan pelajarannya lengkap kap.
LikeLike
Dilema ketika hendak menonton film atau baca buku bertemakan distopia seperti ini adalah takut membayangkan isi filmnya, tapi juga penasaran dan sepertinya terlihat seru. Terima kasih teh, ulasannya bagus dan mendetail sekali. Bagian jangan lupa kunci mobil itu paling relate kayanya sama saya. Masuk mobil langsung kunci pintu karena sering kebayang tiba-tiba ada orang asing yang masuk ke mobil. Duh, serem
LikeLike
Horor banget baca tulisannya teh 😂
Alhamdulillah ga ada di dunia nyata, ya, Plurge Night itu. Kalau ada, aku sepertinya akan jadi tipe yang pasrah aja … Kalau memang sudah ajalnya, maka ya akan habis umurnya di waktu itu, kalau belum, ya pasti belum 😂😅
Gak kebayang begitu Plurge Night berakhir, gimana perasaan tiap orang sama kenalannya yang habis menyerang dia, tapi gagal karena waktu habis…. “Ooh, auto masuk checklist target buat Plurge Night tahun depan, nih!”
LikeLike
Uril, aku agak serem baca ini. Ikut mengaminkan, jangan sampai ada plurge night ini di kehidupan nyata. Ga kebayang deh kalau beneran ada, aku bakal buat basement kayanya haha.
LikeLike