Design a site like this with WordPress.com
Get started

SAMBEL TUMPANG Membuat Pasutri Makin Membara, Raaawwrrrr

Waduh judulnya provokatif ya Mahs. Sabaaar, Mahs, nanti kita akan sampai ke bagian ini. 😀

Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog Mei membuat saya chin up ingin memamerkan makanan khas hometown, Kediri; yakni SAMBEL TUMPANG yang tiada duanya.

Awalnya saya pasrah mau mengangkat menu makanan BSD, domisili saya berada. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan makanan di sini, enak-enak banget malah. Tetapi karena BSD merupakan suburb/ kota satelit yang baru berusia belasan tahun dan penduduknya sangat diverse, JELAS belum ada santapan yang khas.

Kemungkinan sajian original baru akan terbentuk di era cucunya generasi alfa, itupun kalau bumi belum apocalypse.

***

Alhamdulillah kegalauan saya hilang karena tak disangka Mam bisa datang ketika libur lebaran kemarin. Setiap kali bertemu, beliau SELALU membawa berbagai menu masakan yang dibuatnya sendiri dengan penuh cinta, khusus untuk keempat anaknya. Dan, sambel tumpanglah bintangnya!

Dengan membauinya, sinyal olfaktori akan secepat kilat menuju ke sistem limbik, dan ter-trigger-lah memori-memori indah itu… Plus jadi bikin menulisnya mengalir dengan kecepatan cahaya. 😀


The One and Only SAMBEL TUMPANG

Sayang sekali saya tidak sempat memfoto sego pecel tumpang yang Mam suguhkan beberapa waktu lalu, sudah keburu ngiler untuk melahapnya. Jadi saya mengambil foto dari Google. (Dibuat dengan CANVA)

Makanan Apaan Sih?

Sambel tumpang adalah jenis sambel yang konsistensinya lebih cair dibandingkan sambal pada umumnya, tetapi lebih kental daripada kuah.

Di Kediri, dia ini adalah ‘sahabat karibnya’ sambel pecel. Biasanya disajikan sebanyak 3 sampai 5 sendok-sayur yang disiram ke nasi dan sayur-sayuran. Atau bisa juga lebih, tergantung preference masing-masing.

Saya pribadi adalah tim makan sambel tumpang pakai nasi, artinya sambel tumpangnya lebih banyak daripada nasinya ehehe.


Apa Saja Ingredients-nya?

Bahan utama sambel tumpang adalah tempe bosok (busuk), yaitu tempe yang mengalami fermentasi lebih lama. Begitu mendengar kata ‘bosok‘, biasanya orang akan jijik.

Eitss tetapi jangan ngacir dulu, Mahs! Banyak jurnal penelitian yang menunjukkan kandungan gizinya yang luar biasa. Asam aminonya tidak main-main.

***

Komposisi lainnya ada bawang merah, bawang putih, lengkuas, daun salam, daun jeruk purut, kencur, cabai, santan, dan sedikit tepung tapioka untuk kekentalan, kadang ditambah juga dengan balungan sapi, beuhh makin mantabb lezatnya.

Mengetahui ingredients-nya yang penuh dengan kebaikan rempah nusantara membuat terkagum-kagum. Bisa dibayangkan marem dan puasnya.


Kenangan Indah Bersama SAMBEL TUMPANG

Dulu sebelum berkuliah dan merantau, hampir setiap hari saya sarapan sambel tumpang di kedai dekat rumah. Harganya pun murah merijah, cuma 700-an. Per hari ini, dilaporkan sepiringnya dibandrol kurang dari 10 ribu saja.

Biasanya saya memesan nasi sambel tumpang yang ditambah sambel pecel, dikenal dengan sebutan sego campur.

Aroma sedhepp tempe bosok yang menggoda, rasa khas dengan sedikit hint manis dari pecel, dipadukan dengan berbagai jenis sayuran rebus: bayam/ kangkung, tauge, kembang turi, kacang panjang, tewel (nangka muda), timun yang dipotong cincang, dan daun kemangi. Tak lupa disempurnakan dengan kehadiran peyek.

Duh masya Allah, lezatnya tiada tara, serasa menyicip surga, foodgasm at its finest!

***

Satu hal yang terngiang sampai sekarang adalah ketika setiap hari Rabu dan Kamis malam, (alm) Pap membelikan kami sego pecel tumpang Mojoroto, yang lokasi kedainya relatif jauh dari rumah.

Kedai tersebut terkenal uwenaak untuk menu sambel tumpang yang buka malam hari. Antriannya panjang dan YA, memang seenak itu Mahs rasanya!

Sajian yang membahagiakan untuk dinikmati bersama Mam, (alm) Pap, (alm) Eyang Kakong, (alm) Eyang Putri, dan adik-adik; sambil menonton “Knight Rider” dan “Mission Impossible”. Mamahs yang seangkatan sama saya pasti ingat dengan dua serial eksyen tersebut ehehe.

Sungguh momen kebersamaan yang tak akan pernah saya lupakan sepanjang masa, sampai-sampai peristiwa inilah yang akan saya minta padaNya untuk diulang kembali jika saya berhasil menjadi warga surgaNya. 🙂


Spill Gizi dan Khasiatnya Atuh! Sehebat Apa Tuh Si Tempe Bosok?

Jangan underestimate tempe bosok, Mahs, meskipun terdengar sangat gross.

Seperti yang sudah saya bilang di atas, kandungan asam aminonya tidak main-main. Dari beberapa jurnal penelitian, disebutkan bahwa jumlahnya berlipat dari tempe normal.

Asam amino itu sendiri bermanfaat optimal bagi tubuh, dari level sel hingga jantung dan rambut.

  1. Penghasil antibodi dan pengatur aktivasi limfosit T, limfosit B, makrofag, dan sel NK (natural killer). Diberitakan bahwa selama CoVid, warga Kediri hanya sedikiit yang kena. Mungkin Jeng Corona sudah KO dan tergelepar duluan dengan bau tempe bosok yang tertanam pada tubuh Kedirians.
  2. Sebagai sumber antioksidan. Hello kulit mulus kencang di usia senja.
  3. Memiliki kemampuan cytotoxicity yang dapat membunuh sel kanker melalui nekrosis atau apoptosis. Jangan berani macam-macam ya sel kanker, tetaplah lay low di dalam tubuh, or else, tempe bosok akan membunuhmu!
  4. Bagus untuk stamina dan meningkatkan massa otot. Badan kencang tanpa gelambir, check!
  5. Asupan yang superb untuk mengucap selamat tinggal pada rambut rontok.

And…still counting, Mahs! 🙂

***

Mam juga bilang bahwa di masa kecilnya, cairan tempe bosok menjadi obat cacing yang ampuh untuk anak-anak; yang diperoleh dengan cara mengukusnya dan kemudian memerasnya.

***

Itu baru tempe bosoknya saja Mahs. Dengan tambahan herbs dan spices yang terkandung dalam kesatuan SAMBEL TUMPANG, khasiatnya pun bertambah.

Menurunkan kadar gula darah, sebagai anti-inflamasi, mencegah alergi, menjaga kesehatan sendi, dan lain-lain yang intinya bikin SEHAT WAL’AFIAT jiwa raga lahir batin.

Keren pisaaan euy!

***

Sepengamatan saya, menu sambel tumpang ini sulit diterima di lidah orang-orang yang bukan berasal dari Kediri. Hanya wong Kediri asli yang doyan, dan mungkin sebagian orang Jepang yang demen makanan fermentasi.

Tetapi, saya yakin Mamahs ngiler dengan benefits-nya ehehe.


Lalu… Penasaran Nih, Gimana Lanjutan yang “PASUTRI MEMBARA”?

Wink wink.. wink wink.. *kedip-kedip mata

***

Jadi begini ceritanya, Mahs.

Pada zaman dahulu kala, perempuan itu tidak seterbuka sekarang when it comes to a bed-activity. Malu-malu kucing saat sudah kepengen. Mereka mending gak bilang dan menahan diri daripada straightforward minta ke suaminya.

Namun karena lama-lama tak tahan juga, para istri berkomplot untuk menemukan inovasi yang jitu agar suami mereka paham. Semacam kode kode gitu, Mahs. 😀

Akhirnya setelah sekian purnama, mereka berhasil menciptakan suatu ramuan yang MAMPU membuat suami mereka gagah, perkasa, berstamina, dan grengg dalam sekejap.

Ramuan tersebut tidak lain dan tidak bukan, jrengg jrengg… kombinasi si tempe bosok beserta ‘kroni-kroninya’ (bumbu rempah).

Setelah memakannya, badan terasa bugar, segerrr, kuat,.. yang kesemuanya ‘bergotong royong’ memicu libido para suami.

***

Geng emak-emak jaman dulu tidak kalah canggih sama emak-emak jaman now ya Mahs. Wkwkwkwk.

***

Dari penemuan mencengangkan itu, resmilah menu tersebut SELALU disiapkan para istri ketika mereka ingin ‘di-TUMPANG-i’ suaminya. Alhasil banyak sekali orang-orang jaman dulu yang mempunyai 10 anak atau lebih.

Waduh berarti hampir setiap hari ya ngasih kodenya. Kok saya sudah tepar duluan membayangkannya.

***

Dan inilah yang sekaligus merangkum asal usul penamaan SAMBEL TUMPANG.


Closure

Begitulah, Mahs, wacana singkat tentang makanan khas Kediri yang sangat saya favoritkan.

Meskipun saat ini sudah tidak lagi menjadi suatu KODE istri untuk suaminya, tetapi kenikmatan rasa sambel tumpang tetap nagih, begitupun dengan keistimewaannya dalam meng-grengg-kan.

__________________________________________________________________________________________


Referensi:

  • kikomunal-indonesia.dgip.go.id/jenis/2/pengetahuan-tradisional/2470/sego-tumpang-kediri, diakses 17 Mei 2022
  • pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17403271/, diakses 17 Mei 2022
  • ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa/article/view/38005, diakses 17 Mei 2022
  • tandfonline.com/doi/full/10.1080/10942910500224746, diakses 17 Mei 2022
  • genpi.co/gaya-hidup/107170/tempe-busuk-jangan-dibuang-khasiatnya-luar-biasa-ini-caranya, diakses 17 Mei 2022

Published by srinurillaf

Penduduk planet Bumi, -yang selama masih dikaruniai nafas dan kehidupan-, selalu berusaha untuk menjadi manusia seutuhnya; dapat menjalankan posisinya dengan baik dan benar; mau dan mampu untuk terus berkarya dan berkiprah; serta bertekad untuk 'live life to the fullest'.

11 thoughts on “SAMBEL TUMPANG Membuat Pasutri Makin Membara, Raaawwrrrr

  1. We..lhadhalah rupanya itu toh asal mula nama sambel tumpang. Tak pikir sekedar sambel yang numpang di nasi XD

    Duh jadi kepengen kan…kepengen sambel tumpang maksude :))

    Susah mau bikin sendiri heuheu.

    Like

  2. Wah, baru tau cerita asal-usul namanya… 😄
    Yang jelas ini favorit yang selalu dijadwalkan ada dalam menu pulkam. Dan aku juga tim sama kayak teh uril; banyakan sambelnya ketimbang lain2nya! Bahkan digado juga sukaaaa… 😋😋

    Like

  3. Fans sambel tumpang mari merapaaaaat.hahaha. emang rasanya unik ya teh, nggak semua orang bisa menerima itu.joke di keluarga kami tiap ada yang bawa calon istri/suami untuk perkenalan keluarga harus diospek dulu makan sambel tumpang baru ditentukan diterima atau nggak. Untung yang dibawa rata-rata doyan semua:p

    Baru tau juga asal usul tumpang dan khasiatnya untuk obat cacing.Pantes aku gendut ginok-ginok, dari kecil makan sambel tumpang, bye-bye cacing.hahaha

    Sambel tumpang, kangennyaaaa

    Like

  4. Macam ini kayak baca jurnal ilmiah yang disajikan secara populer. Bertaburan istilah ilmiahnya ini. Tapi enak dimakan ehh dibaca dan bergizi banget. Nambah pengetahuan dan… jadi pengen nyobain lah.

    Like

  5. Lucuu tulisannya as always Teh Uril,,, btw sambel tumpang itu memang warnanya cenderung putih gitu ya,,, ada yg dicampur kunyit juga atau cenderung kuning atau merahkah warnanya? Soalnya baru liat ya yg disebut sambel tapi warnanya putih… selama ini familiar dengan sambel yg ijo dan merah aja hehe

    Like

  6. Buahahaha…. as always ya teh uril, selalu bagus dan menarik tulisannya. Aku sampai terkekeh-kekeh gak berhenti gara-gara baca tulisan sambel tumpang ini.

    Like

  7. Sambel tumpang juga jadi makanan khas Solo lho Teh. Makanan favorit keluargaku dan keluarga suamiku juga ini. Ketika merantau di Bandung dan Jakarta, sampai-sampai kami rela membusukkan tempe sendiri karena susah cari tempe bosok di sini.

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: