Design a site like this with WordPress.com
Get started

Boo dan Kedua Orang Tuanya

Bocah loro kuwe sak’karepe dhewek

PaMer dan MaMer, circa 2010

Dengan logat Tegal ngapak-ngapak yang kental, Mamah Mertua dan Papah Mertua ngomentarin bahwa SAYA DAN PAK SUAMI SEENAKNYA SENDIRI.

Tentu tidak serta merta beliau berdua berpendapat seperti itu. Lagipula mereka adalah orang baik, yang tidak sembarangan ngatain orang kalau endak kebangeten amat.

Nah terbayang kan bagaimana kebangeten-nya saya dan Pak Suami kala itu wkwkwk.

***

I. Rookie Parents

Anak kami, Boo, adalah cucu pertama dari kedua pihak, yang ternyata sungguh luar biasa impact-nya ahahaha. Ibu saya sering datang ke Bandung untuk menengok, dan sekaligus membantu saya merawat bayi karena saya masih nunak-nunuk.

Sedangkan Mamah Mertua dan Papah Mertua yang sama-sama tinggal di Bandung pun hampir setiap hari datang ke rumah.

Bisa dipastikan, saya tidak pernah repot. Tugas utama saya hanya tiduran dan menyusui. Menggendong Boo, membuat MPASI, hingga memasak buat saya agar ASI saya bagus; semua dikerjakan oleh kedua Eyang Putri Boo dengan senang hati.

***

Old habits die hard. Itulah yang (mungkin) terjadi pada kami saat awal-awal menjadi orangtua bayi lucu. Layaknya kaum muda belia lainnya, kebiasaan hura-hura kami masih pol-polan, sampai-sampai lupa kalau sudah punya anak.

Dengan mengandalkan kedua Eyangnya, saya dan Pak Suami malah sering asyik keluyuran. Nge-mall lah, jajan di luar lah, cuci mata lah, me time lah. Walaah.

Ini mah namanya mengambil kesempatan dalam kesempitan ya Mah wkwkwk.

***

II. We Learned Our Lessons The Hard Way

Gusti Allah Yang Maha Pengasih akhirnya memberi kami pelajaran agar bisa total menjadi orangtua. Awal tahun 2011 Pak Suami harus pindah ke Balikpapan. Ddoenggg. Nah lhoo, benar-benar harus mulai mandiri nih.

Tidak ada lagi acara spa dan pijat cantik. Tidak ada lagi nge-mall berdua layaknya pasangan yang masih pacaran.

Baju-baju trendy berganti dengan daster semriwing agar setiap hari bisa leluasa juggling dengan chores, terutama karena kami menerapkan kebijakan no maid. Semua kami lakukan sendiri.

Beberapa kali saya dan Pak Suami membentak Boo yang belum genap 2 tahun, padahal jelas-jelas itu kesalahan kami sendiri.

Kami pun saking lelahnya, pasrah memberikan Boo gadget untuk bermain, lumayanlah bisa leyeh-leyeh sebentar ehehe. ‘Senjata’ lainnya ketika Boo sedang petakilan dan saya sudah capek banget adalah dengan menawarinya nenen. Lumayan bisa tidur siang lama.

Well, there’s always the first time for everything.

***

III. Nowadays and Future Plans

Sepuluh tahun lebih berperan sebagai orang tua, memberi kami banyak pengetahuan mengenai bagaimana kami membimbing dan mengarahkan Boo. Tidak jelas parenting style seperti apa yang kami terapkan. Mengalir begitu saja mengikuti perihal yang diperlukan di depan mata.

Visi misi kami dalam membesarkan Boo sama dengan harapan para orang tua pada umumnya, yakni agar anak tumbuh cerdas dan bermanfaat bagi sesama, bangsa, dan negara.

***

III.1 SOFT SKILLS

Basic stuffs yang kami tanamkan cukup mudah dan sederhana, semuanya ada di pelajaran Agama dan PPKN SD kita dulu Mah.

  1. Sebagai Muslim wajib mengenal Gusti Allah dengan me-riil-kannya serta berpegang teguh pada rukun IMAN.
  2. Memberikan pemahaman bahwa dia memiliki HAK dan KEWAJIBAN, baik di rumah maupun lingkungan luar. Kami memberi Boo kebebasan untuk speak up jika tidak setuju dengan hal yang kami kemukakan. Tak lupa kami juga menghargai privasinya serta mengutamakan consent darinya. Intinya kami menekankan bahwa meskipun posisinya sebagai anak, dia juga manusia yang memiliki boundaries untuk tidak ditabrak oleh siapapun, bahkan oleh orang tuanya sekalipun.
  3. Dalam kehidupan bermasyarakat, sudah menjadi ‘harga mati’ untuk menghargai sesama, menghormati yang lebih tua, dan menyayangi teman-teman.
  4. Dalam rangka membentuk pribadi yang berkarakter, kami mengarahkan agar disiplin, patuh pada peraturan, tepat waktu, dan rajin belajar.

***

III.2 HARD SKILLS

Hard skills tidak kalah pentingnya. Dengan memiliki keahlian spesifik, insha Allah kelak anak bisa berbuat dan berkarya dengan optimal serta mencari nafkah. Visi misi awal pun tercapai.

Seiring dengan makin ‘gilanya’ teknologi di sekitar kita, kami sengaja mempersiapkan Boo untuk tidak hanya mampu menghadapi era kompetisi global dengan tenaga kerja dari negara lain, tetapi juga agar bisa bersaing dengan kecerdasan buatan (AI) yang bisa melakukan begitu banyak pekerjaan dalam waktu singkat tanpa harus digaji.

Dari sisi output produktivitas, jelas tidak bisa bersaing melawan artificial intelligence. Satu-satunya jalan adalah memastikan Boo memiliki pengetahuan bagaimana AI bekerja dan bagaimana menciptakannya.

***

Per hari ini, dengan bimbingan ayahnya, Boo belajar “Algebra Demystified” karya Rhonda Huettenmuller, programming melalui website Udemy yang hanya membayar IDR100.000,00 saja per materinya sampai lulus, serta memperdalam TOEFL dan IELTS yang juga melalui Udemy.

Salah satu berkah pandemi nih Mah, kami jadi tahu ada website belajar yang kualitasnya keren banget di internet. Semudah itu, Mah. Malah kalau dipikir, tanpa kuliah pun, kalau mau; kita bisa lho memahami pelajaran sulit hanya dengan belajar melalui website.

***

Selain itu, kami rutin menambah koleksi buku dengan beragam genre untuk menambah wawasannya dan mendapatkan manfaat. Terimakasih Pak Suami sudah menjadi orang yang bookworm dan membuat Boo juga cinta buku. Monkey see, monkey doo. Mamahnya doyannya Netflix doang sih.

Kombinasi semua bidang studi ini bersinergi membentuk pola pikir Boo dalam belajar dan menancapkan pemahaman ilmu exacta sehingga lebih mudah menerima berbagai jenis bidang studi.

***

III.3 Membuat Jadwal dan Target

Sebagai routine person, kami terbiasa dengan jadwal. Dan lagi-lagi kebiasaan tersebut menular ke Boo. Dia suka dengan hal-hal yang sudah terencana dengan sedikit fleksibilitas. Tentu saja, kami juga memberinya sehari free tanpa belajar sedikitpun. Emak Bapaknya saja butuh senang-senang, mosok anaknya endak dibolehkan.

Target Tahunan Boo

Daftar Buku yang Dibaca Boo

Jadwal Mingguan Boo

Jadwal Mingguan Boo

To-Do List Boo

Rencana Jangka Panjang Boo

Jadwal yang kami buat adalah koridor yang tetap memberikan ruang untuk perubahan dan improvisasi. Melatih anak hidup teratur dan disiplin bermanfaat untuk menyiapkan anak agar siap hidup di masyarakat yang diatur oleh hukum dan undang-undang.

***

IV. Boo’s Current Achievement

Begitulah Mah gaya parenting yang kami terapkan kepada anak kami. Kami tidak menuntutnya untuk meraih goal khusus, tetapi fokus dan menjelajahi prosesnya. Jangan sampai dia stres dan terbebani yang malah bisa membuatnya tidak enjoy dalam menjalankan usahanya. Penghargaan, nilai tinggi, menjadi juara, adalah BONUS.

Alhamdulillah masya Allah tabarakallah, di hari kelulusan SD kemarin; Boo mendapat 3 predikat sekaligus:

  • SISWA TERBAIK PUTRA SEANGKATAN
  • SISWA TERBAIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
  • SISWA TERBAIK KE-3 DALAM BIDANG AKADEMIS

***

V. Bukan Lagi Dua Orang yang Sak’karepe Dhewek

Ya, Mah, saya menyadari mengemban tugas sebagai orang tua bukanlah hal yang mudah; juga bukanlah hal yang bisa dipelajari secara teori. Masing-masing keluarga memiliki latar belakang dan visi misi yang berbeda yang karenanya sangat tidak mungkin kita boleh mengklaim bahwa gaya parenting si A yang benar dan si B yang salah.

Pun ilmu parenting tidak berhenti di satu titik, akan terus berkelanjutan seiring tumbuh kembangnya buah hati kita dan kemajuan zaman yang perlu diadaptasi.

Semoga peran dan posisi kita sebagai orangtua dinilai sebagai amalan oleh-Nya dan bisa memperoleh ridho-Nya.


___________________________________________________________________________________

Tulisan ini merupakan partisipasi saya dalam event Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan Juni 2022 dengan tema “Mamah dan Parenting“.

Published by srinurillaf

Penduduk planet Bumi, -yang selama masih dikaruniai nafas dan kehidupan-, selalu berusaha untuk menjadi manusia seutuhnya; dapat menjalankan posisinya dengan baik dan benar; mau dan mampu untuk terus berkarya dan berkiprah; serta bertekad untuk 'live life to the fullest'.

7 thoughts on “Boo dan Kedua Orang Tuanya

  1. Keren pisan Teh Uril ,,, “ilmu parenting tidak berhenti di satu titik, akan terus berkelanjutan seiring tumbuh kembangnya buah hati kita dan kemajuan zaman yang perlu diadaptasi.” sepakat banget nih …

    selamat ya buat Boo kesayangan Mamah dan Papah, prestasinya luarbiasa barakallah …

    salam semangat

    Like

  2. Teh uriiil.. MasyaAllah, luar biasa deh liat tabel tabel nya ♥ seneng juga liat pembagian tugasnya ama suami, kompak sekali, lucky boo! Selamat yaaa buat prestasinya, semoga makin sukses dunia akhirat

    Like

  3. aku speechless liat long term plan dan segala pelajarannya. kayaknya aku juga perlu spreadsheet buat hal-hal yang perlu dipelajari nih, biar ntar bisa membuat anak-anak juga pengen bikin spreadsheet begitu juga

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: