Design a site like this with WordPress.com
Get started

Balada Penghuni Ladang Benih- Season 4 Episode 3

When Arne Got Sick

Begitu selesai mandi, Nur membuka bungkusan laundry bersih yang dikirim semalam. Kemudian merapihkannya ke dalam lemari.

Hhhmmm sudah jam setengah 9, kamar tetangga sepi amat. Masak belum bangun tuh anak??? Bertanya-tanya.

Biasanya jam 7 pagi, Nur sudah mendengar suara krusak-krusuk dan suara musik dari kamar sebelah. Berisik emang. Tapi hari ini…..

Dibuka pintu kamarnya untuk mengecek secara kilat, dan… kamar Arne masih tertutup rapat.

Ohh mungkin nginep di rumah temannya. Kayanya kemaren cerita mau nge-game dota. Belum selesai kali. Coba ah aku WA.

WA Nur: “Arne, masih asik nge-game ya. Kamar kamu sepiiii, jadi beda euy rasanya hari ini. Gak dengerin jedhag-jedhug speaker kamu.”

WA Arne: “Aku di kamar kok, Mba. Aku lagi sakit…”

Nur langsung keluar dan membuka pintu kamar Arne yang ternyata tidak dikunci.

Nur: “Ya ampuuun kasihan amat. Sudah makan?”

Arne: “Sudah, Mba. Tadi pesen GoFood.”

Nur: “Beneran? Aku sudah bangun dari tadi dan gak denger sama sekali ada orang datang ke kamarmu lho…”

Arne: “Tadi aku pesen yang diantar pake drone, Mba.”

Nur: “Ohh. Makan apa tadi? Sudah minum obat?”

Arne: “Bubur ayam ati ampela, Mba. Tadi aku sekalian pesen obatnya juga.”

Nur: “Tim bubur ayam diaduk ya?”

Arne: “Yass, Mba! Mantabbbek!

Mengamati adik tetangganya yang sedang berbaring di kasur sambil berselimut tebal, dan hanya menyisakan wajah saja; membuat Nur merasa prihatin.

Namun itu tidak bertahan lama, karena selang beberapa menit kemudian….

Nur: “Ihihihiiiy, lucu banget kamu. Kayak polar bear ya, emesh-emesh unyu-unyu. Aku mau ikutan masuk selimut ahhh.”

Arne: “Mbaaa, jangaaan! Nanti ketularan! Mba kembali ke kamar saja, Mba.”

Nur: “Gak mauu. Aku kan kuat, jarang sakit. Seperti Gal Gadot!”

Ternyata Nur tidak bercanda, dia ikut ndusel dan menyelimuti dirinya dengan selimut yang dipakai Arne.

Nur: “Aku temenin ya, biar kamu makin anget, dan gak kedinginan.”

Arne: “Yah Mba, aku jadi gak bisa tidur, Mba. Bangun jadinya.”

Nur: “Obatnya kan mengandung obat tidur, Arne, pasti kamu bakal ngantuk.”

Arne: “Yang bangun yang lainnya, Mba…”

Nur: “Lho anak kecil kok begitu, fokus ke sakitnya, Arne, jangan ke mana-mana pikirannya!”

Arne: “Gimana gak ke mana-mana? Mba dari tadi peluk peluk cium cium mulu.”

Nur: “Ahahahahaha salah sendiri, jadi orang tuh jangan yang kissable dan huggable atuh lah. Makin emesh lihat kamu gak bisa berkutik dan melawan balik ahahahaha. Sukuriiiiinnnn! Emmuah emmuah emmuaah.”

Arne: “Helpp heleeeppp.. Eh Mba, ambilin kacamataku dong.”

Nur: “Kacamata??? Ogah! Pasti kalau mau make kacamata, bakal ngapa-ngapain. Aku gak mau, maunya gini-gini aja eemuuah emmuah.”

Arne: “Itu namanya menyiksa, Mbaaaa! Heleppp, helleeeep.”

Nur tertawa sepuasnya.

Arne: “Hhmm kali ini gak pake kacamata juga gapapa lah…”

***

***

***

Advertisement

Published by srinurillaf

Penduduk planet Bumi, -yang selama masih dikaruniai nafas dan kehidupan-, selalu berusaha untuk menjadi manusia seutuhnya; dapat menjalankan posisinya dengan baik dan benar; mau dan mampu untuk terus berkarya dan berkiprah; serta bertekad untuk 'live life to the fullest'.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: