Entah bagaimana ceritanya saya bisa menjadi manusia yang gampang melting. Hampir semua film yang saya tonton dan buku yang saya baca, masuk kategori tearjerker versi saya; dengan skala bikin-nangis-doang atau bikin-nangis-banget, pada rentang air-matanya-cukup-di-elap atau sampai-ngabisin-tisu.
Begitu juga dalam mengagumi seorang manusia yang perbuatannya remarkable dan terpuji.
***
Saya kagum dengan tetangga saya yang rela repot dan tak lelah meng-encourage ibu-ibu kompleks tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik.
Saya terpukau dengan para Mamah Gajah yang: mau mengabdi dan berdedikasi dalam komunitas MGN, karya tulisannya selalu mendalam dan bermakna, seorang working mom namun tetap mampu mendampingi putri tunggalnya mengembangkan diri dan meraih penghargaan.
Saya terpesona dengan kebesaran hati para warga United Kingdom yang bersedia dipimpin oleh PM Rishi Sunak yang keturunan India. Mengutamakan kualitas kinerja tanpa memandang hal trivia yang sudah menjadi takdir Tuhan (suku, ras, kepercayaan).
***
Dua yang Terbaik
Diantara banyaknya manusia inspiratif versi saya; ada 2 insan utama yang selalu di hati, yakni Nabi Muhammad dan Mama.
Muhammad. Sudah tidak diragukan lagi, dari berbagai manuscript, merupakan manusia yang paling tanpa cela yang pernah ada di muka bumi ini.
Kepatuhannya pada Yang Maha Pencipta, ketulusannya memperjuangkan kemanusiaan, dan pembaharu di jamannya yang penuh dengan kebobrokan dan penguasa yang sewenang-wenang. Kiprahnya memberikan ilham bagi banyak orang, dari berbagai karakter dan lintas way of life.
Saya punya seorang teman yang agnostik dan ateis, tapi menjadikan Nabi Muhammad sebagai tokoh idolanya.
***
Mama. Yang hanya lulusan SMA dan sudah memasuki usia senja, tak henti belajar dan berkarya. Saat ini Mama sudah hampir 10 tahun mempelajari ilmu hukum. Meskipun tidak bergelar pengacara, ilmunya bisa diadu.
Hal ini bukan tanpa sebab, banyak warga sekitar ‘diarahkan’ untuk datang ke Mama setiap mengalami hambatan. Yang terbaru adalah menghadapi orang (bergelar) terhormat tetapi melakukan perbuatan zalim. Dengan tekad dan doa, semoga kebenaran terwujud.
Selain itu, Mama juga melakukan hal (yang dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai) di luar nalar. Bagaimana menjadi seorang Ibu yang suaminya pengangguran kelas kakap tapi bisa menguliahkan kelima anaknya sampai lulus (4 ITB, 1 IPB). Orang bilang, dibutuhkan 1 rumah untuk menguliahkan anak. Kalau direnungkan, darimana Mama dapat uang sebesar 5 rumah?
Meskipun lahir dari orangtua yang miskin, Mama mengingatkan agar terus berbaik sangka padaNya, menjadikan kemalangan sebagai senjata dan motivasi untuk maju terus.
Selama mengalami kesulitan di masa itu, Mama tidak pernah menunjukkan kesedihan di hadapan anak-anaknya. Hal kecil tapi efeknya luar biasa. Semoga Gusti Allah meridhoi kebaikanmu, Mama. π
***
“Guru Posting Berdiri, Murid Update Berlari” oleh Mamah Dhitta Puti Saraswati
Beberapa waktu lalu saya tergerak untuk membaca buku karya Mamah Dhitta, salah satu member MGN. Saya suka sekali karena menjadi ‘kompas’ sebagai orangtua bagi generasi alfa.
Saya ingin berkontribusi dalam pembangunan karakter generasi muda. Tidak hanya untuk anak saya semata. Insting keibuan memunculkan rasa ingin ‘merangkul’ setiap melihat anak-anak dan remaja. Terutama mereka yang outlier. Tetapi langkah saya belum bisa sampai yang signifikan.
It takes village to raise a child. Saya berharap bisa menjadi bagian dari elemen village tersebut dengan perbuatan yang nyata.
Terima kasih banyak atas tulisannya, Mba Dhitta. π
***
Bertambah Lagi List Manusia Inspirasional Saya
Berikut adalah manusia game changer dalam buku Mba Dhitta yang merasuk dalam jiwa (tanpa urutan terfavorit).

1. Bapak Dr. Daoed Joesoef
Siapa sangka seorang Daoed yang lahir dari Emak yang tidak berpendidikan bisa menjadi ‘orang terpilih’.
Beliau adalah Mendikbud di era Pembangunan III yang meraih gelar doktor di bidang ilmu keuangan internasional dan hubungan internasional Sorbonne Universite Paris.
Kecintaannya pada tanah air menumbuhkan rasa peduli akan pendidikan Indonesia hingga akhir hayatnya. Kiprah beliau antara lain: pencetus pameran buku pertama, berjuang di UNESCO untuk ikut merestorasi candi Borobudur, dan mendirikan berbagai fakultas di Universitas Indonesia.
***
2. Penemu Program Imersi
Saya tidak tahu nama masing-masing individunya. Ah siapapun beliau semua, saya salute. π
Program Imersi dibuat untuk mengajarkan anak-anak privileged bisa kuat hidup di tengah-tengah kehidupan yang level-nya jauh di bawah. Juga agar memahami bahwa proses belajar itu bukan dari guru dan buku, namun juga dari kaum papa.
Serta menumbuhkan mental driver yang mandiri, berani mengambil resiko, dan mampu mengambil keputusan. Bukan mental passenger yang penakut dan mengeluh sepanjang waktu tanpa effort.
***
3. Bapak Prof. Dr. Henry Alexis Rudolf Tilaar, M.Sc.Ed
Mamah pasti familiar dengan nama “Tilaar” kan? Ya betul, beliau adalah suami dari founder Sariayu, Martha Tilaar.
Seorang ‘guru kehidupan’ yang bangga dengan profesinya sebagai guru, di sekolah rakyat hingga guru besar di Universitas Negeri Jakarta. Bagi beliau, menjadi guru artinya ‘proses menjadi dan tidak pernah selesai’.
***
Dari buku ini, saya tahu keberadaan Ruang Belajar Alex Tilaar (RBAT) yang juga legasi Bapak Alex Tilaar. Perpustakaan yang menyediakan banyak buku berbagai genre yang bisa diakses dengan mudah. Sesuai dengan langkahnya yang semasa hidupnya selalu membuka rumah bagi siapapun yang ingin belajar dan murah hati berbagi ilmu.
Ohya, beliau juga ikut menandatangi petisi untuk menolak ujian nasional karena dianggapnya tidak sesuai dengan konstitusi UUD 45. π
***
4. Mba Dr. Roanne van Voorst
Ialah seorang penulis dan antropolog Belanda yang mendefinisikan sebuah totalitas dalam berkarya.
Tertarik meneliti ‘banjir’, beliau memilih tinggal di bantaran kali Jakarta selama 1 tahun dan menjalani kehidupannya sebagai warga, tanpa banyak pertimbangan.
Melihat secara langsung apa yang terjadi ketika banjir datang, penyebab, dan gotong royong yang dilakukan warga dengan peralatan seadanya. Menyatu dan mendengarkan duka penduduk sekitar yang sering berhadapan dengan kerasnya ibukota.
Pengalaman beliau membuahkan buku berjudul “Tempat Terbaik di Dunia”.
***
5. Ryan Aditya, Ketua Angkatan Mamah Dhitta
Pemimpin-pelayan (servant leader), begitu Mamah Dhitta menyebut beliau; yang cenderung lebih mengutamakan kebutuhan orang-orang yang dipimpinnya di atas dirinya.
- Memastikan bahwa teman-teman seangkatan selalu dalam keadaan yang baik
- Mendaftar teman-teman mahasiswa yang kesulitan mengikuti perkuliahan
- Menginisiasi kegiatan belajar bersama sebelum ujian
- Mengingatkan teman-teman untuk menengok teman yang sakit
Oh wow, just wow. π
***
6. Bu Rie-rie, Pemilik Blog Babungeblog
Berani stand up for who she is. Ahh Bu Rie-rie, keren banget! π
Beliau mendobrak stigma umum tentang TKW yang tidak berpendidikan. Bu Rie-rie menginisiasi gerakan membaca dan menulis. Blognya (babungeblog dot blogspot) ditulis dalam 3 bahasa: Indonesia, Inggris, dan Jawa.
Literasi yang didiskusikan pun tidak tanggung-tanggung, SASTRA. Wadah yang beliau rintis merupakan safe place untuk saling mengkritik dan memaknai pengalaman hidup.
***
7. Mas Asuka Umeda
Asuka Umeda dipandang sebagai anak yang nyeleneh dengan pembawaannya yang socially-awkward.
Sedari kecil beliau sudah memahami arti dari ‘merdeka belajar’, terima kasih kepada sang guru yang memberinya kebebasan self-learning yang berhasil mengantarnya untuk memfasilitasi curiousity-nya yang besar.
Aktivitas anti mainstream-nya ternyata membawanya menang Children Non-fiction Literary Award beberapa kali.
Mengutip petuah favorit beliau,
“… Yang penting, kamu memiliki sesuatu yang kamu sukai. Dengan menyukai sesuatu dan terus menyukainya, perjalananmu akan kaya dengan cara yang tak kamu duga dan kamu tidak akan pernah bosan. Itulah yang akan terus menginspirasimu dalam sunyi.Itu akan menyemangatimu sampai akhir.”Β
Sinichi Fukuoka, Penulis
***
Benang Merah Para Tokoh Inspiratif
Dari semua orang yang saya kagumi dan menjadi inspirasi, mereka semua memiliki kesamaan: bold, memiliki courage to be disliked, dan berani bertindak keluar dari pakem. π
***

Tulisan ini, yang menurut istilah Mamah Restu berarti: menumpuk, mencampur, mengaduk, dan menyatukan beberapa tema ehehe :D; saya sertakan dalam event Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan November 2022.
***
***
***
Daftar Pustaka:
- Sumardianta, J. & Dhitta Puti Sarasvati. 2022. Guru Posting Berdiri, Murid Update Berlari. Yogyakarta.
- Sarasvati, Dhitta Puti. 2021. “Refleksi Menonton Dokumenter Tentang Asuka Umeda, Si Pembelajar Yang Mencintai Keajaiban Kehidupan”. http://mahkotalima.blogspot.com/2021/06/refleksi-menonton-dokumenter-tentang.html. Diakses pada 20 November 2022.
- NHK. 2020. “My Notebooks: Seven Years of Tiny Great Adventures”. https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/tv/documentary/20200126/4001347/. Diakses pada 20 November 2022.
- Wikipedia. “H.A.R. Tilaar”. https://id.wikipedia.org/wiki/H.A.R._Tilaar. Diakses pada 20 November 2022.
- Wikipedia. “Daoed Joesoef”. https://id.wikipedia.org/wiki/Daoed_Joesoef. Diakses pada 20 November 2022.
- Voorst, Roanne van. https://roannevanvoorst.com/. Diakses pada 20 November 2022.
- Rie-rie. https://babungeblog.blogspot.com/. Diakses pada 20 November 2022.
- Cholic, Abd. “Kepemimpinan yang Melayani (Servant Leadership) Sebagai Gaya Kepemimpinan Kekinian”. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palu/baca-artikel/13049/Kepemimpinan-yang-Melayani-Servant-Leadership-Sebagai-Gaya-Kepemimpinan-Kekinian.html#:~:text=Para%20pemimpin%2Dpelayan%20(servant%20leader,beroperasi%20dengan%20standar%20moral%20spiritual. Diakses pada 20 November 2022.
Wow!
Mama Mbak Uril superwow.
πππ
LikeLike
Aku jadi penasaran pengen baca juga buku mamah Dhitta.
Semoga Mamah Uril juga menjadi salah satu tokoh inspiratif yang bold, berani tidak disukai dan berani melakukan hal di luar pakem demi kebaikan.
LikeLike