Pasti beginilah judul yang akan ditulis oleh koran Lampu Merah yang eksis 20 tahun yang lalu dalam menggambarkan peristiwa di drakor “Somebody”.
Peringatan. Drama Korea terbaru di Netflix ini sama sekali tidak cocok untuk anak-anak di bawah 21 tahun. Kalau Mamahs ingin menontonnya, harap pastikan tidak ada bocah di sekitar.
***
The Review

Jumlah episodenya yang singkat, hanya 8 episode, langsung masuk pilihan. Cocok untuk penikmat film yang singkat, padat, dan tidak bertele-tele.
Drama Korea yang kebanyakan 16 episode, seringkali membuat Bu Sri skip-skip karena kelama-a-a-a-an dan kadang membosankan.
***
Sepertinya, peran Mas Yun-O yang psikopat ini niatnya mau mengikuti karakter Mas Joe Goldberg di serial “YOU”. Tapi sorry not sorry, jauuuhh.
Meskipun dari segi appearance, fisik Joe bukanlah yang gagah ala God-Bod begitu. Namun tidak ada yang bisa menandingi pesona Joe Goldberg; yang kharismatik, charming, dan mudah membuat para ciwi-ciwi klepek-klepek dengan keahliannya ‘speak-speak-iblis’.
***
Sedangkan Mas Yun-O di film ini divisualkan sebagai laki-laki 35 tahun yang berbadan nyaris sempurna. Tinggi, kekar, umm gagah lah pokoknya.
Menang penampilan saja, tetapi behavior-nya tidak ada yang menonjol. Kalau memakai istilah para movie-reviewer: karakternya kurang kuat.
***
Ohya, SOMEBODY ini adalah nama aplikasi dating yang diciptakan oleh Mba Kim Sum, seorang perempuan jenius yang juga penderita sindrom asperger, sulit dalam bersosialisasi (autis tapi kecerdasannya di atas rata-rata).
***
Dari drama ini diperlihatkan bahwa hampir semua pengguna SOMEBODY memfungsikannya untuk mencari partner one night stand.
Ohh jika begitu, makes sense ya kalau peran Yun-O yang hanya mengandalkan kegantengan semata.
Yun-O kadang sih tidak pakai foto diri, tapi pas akhirnya diajak bertemu, cewek-cewek itu jadi pada horni dan langsung minta diajak ke hotel.
Owalah, Mba, kepriben seh… Oopps gak boleh judging atuh, Bu Sri!
***
Sekilas tentang Mas Yun-O.
Menurut Bu Sri, jarang pemeran utama pria di drakor berwajah seperti ini. Rata-rata aktor prianya ‘cantik’: rambut tersisir rapih, memakai lipstick, wajahnya putih dan mulus, gak ada sedikitpun bulu-bulu atau apa gitu. Kakinya pun tercukur sempurna.
Walah cowok kok koyok ngene toh. Gak manly blazzz.
Ehehehe, maaf maaf, pasti banyak Mamahs pecinta Oppa Korea yang ngambek nih baca opini saya. Ehehe. Mohon maaf, ini pendapat pribadi saja kok. Pastinya Bu Sri memahami bahwa setiap manusia memiliki personal preference-nya masing-masing di segala aspek.
***
Bu Sri perlu berterima kasih kepada pemilih cast-nya. Peran seperti Yun-O memang tepat dibawakan oleh Kim Young-Kwang. Warna kulitnya cenderung gelap, ekspresinya sedikit nakal, dan … dirty sedikit. Ihihihiiy.
Ibaratnya, ketika sedang ‘titik-titik’ tuh, mau all out. Gak takut rambutnya jadi berantakan, gak takut lipstik-nya jadi belepotan, gak takut antingnya ketarik. Memang seharusnya pejantan begitu bukan wkwkwk.
***
Bersyukur sekali karena adegan plus-plus-nya ruarr biasa! Ini juga berkat Yun-O nih yang pembawaannya ‘cowok banget’. Beda dengan para Oppa Korea lainnya.
Biasanya kan drakor itu adegan cintanya kagak nendang, mehhhh. Suka gemes lihat pemeran cowoknya gak bisa ngekep ceweknya dengan penuh gairah. Ya itu tadi, seolah pengen menjaga tatanan rambutnya biar gak morat-maret.
***
Jalan ceritanya kurang greget. Memang sih mencekam dan aura kesadisannya terasa maksimal, namun kurang ada bumbu, kurang sedhepp.
Seharusnya ada orang yang sepadan dengan Yun-O agar bisa tahu titik lemahnya dan bagaimana menjaringnya caught in the act.
***
Persahabatan antara Kim Sum, Mok-Won yang dukun, dan Gi-Eun yang seorang polwan yang juga hampir saja jadi korban pembunuhan Yun-O; juga kurang klik. Kok gak dapet ya chemistry-nya. Hhmm.
***
Dari tadi kok Bu Sri kayaknya mengkritik “Somebody” terus ya. Ehehehe.
Secara keseluruhan serial ini memang bukan untuk Bu Sri, kurang menggigit di sana sini. Hanya tertarik karena adegan plus-plus-nya saja.
***
***
***