Siapakah Bill dan Frank? Mereka berdua laki-laki bukan sembarang laki-laki.
Yang mengikuti serial terbaru yang diadaptasi dari game populer, dengan judul yang sama, “The Last of Us” pasti tahu siapa kedua pria tersebut.
***
Mereka berdua adalah pasangan, Gaes! Kisahnya muncul di episode ke-3.
Episode di mana hanya saya saja yang ‘kuat’ menontonnya tanpa skip. Muahahahahh.
Papito dan Boo balik kanan graaakkk, karena kagak tahan pengen muntah katanya. Astagaa.
Mohon maaf sangat untuk yang punya kecenderungan mencintai sesama, with all due respect, saya tidak bermaksud mencela Anda.
***
Episode pertamanya, baguusss, dan ngikik di bagian Joel gak paham JAKARTA itu kota atau negara.
Episode keduanya, oh sungguh membuatku bangga, karena ada JAKARTA tahun 2003 dan ada orang-orang Indonesia-nya, Gaes. Yang paling epic adalah munculnya Ibu Christine Hakim dan Bapak Yayu Unru. Rasanya ku kayak yang pengen pamer kepada dunia bahwa Indonesia keren kan keren kan kereeen kaaaannn. Umm kecuali di bagian sebagai SUMBER penyebab adanya jamur Cordyceps.
Episode ketiganya, saya menangis. Oh my God, cerita Bill dan Frank ini romantis sekali, setara dengan Romeo dan Juliet. Mereka memilih untuk mati bersama. 😦
***

Bill ialah seorang doomsday prepper dan survivalist. Dia sudah menyiapkan segalanya ketika the worst thing bakal terjadi di bumi. Dan, it worked! Bill berhasil bertahan selama mungkin.
Bill yang orangnya sangat teknis dan introvert ketemu jodoh yang karakternya saling melengkapi. Frank adalah orang yang pecinta seni, suka menggambar dan bermusik, menyenangkan, dan suka socialize. Jadi klop lah ya.
Bill sangat bahagia dengan keberadaan Frank. Let’s say mereka literally cucok menggunakan slogan DUNIA SERASA MILIK BERDUA.
At the end, setelah 16 tahun bersama, Frank menderita kanker dan memilih untuk ‘menyerah’. Frank meminta Bill untuk diminumin pil tranquilizer dosis tinggi yang dicampur dengan wine.
Bill menyetujuinya. Tapi tanpa disangka, Bill juga minum ‘obat matinya’, Gaes. Bill memilih untuk mati bersama kekasihnya daripada ngeness hidup sendirian tinggal di area yang setiap sudutnya mengingatkan kenangannya akan Frank. Hiks.
***
Perihal hebat lainnya adalah isi surat Bill untuk Joel di mana Bill bilang,
“Saya ini orang yang penyendiri, jadi saat pandemi ini terjadi dan banyak manusia mati, zuzurly ku bahagia. Namun sesudah diriku ketemu seseorang yang sangat berarti, aku ingin selalu melindunginya dengan segala kemampuanku. Well, Joel, memang orang-orang seperti kita diciptakan untuk ada di situasi ini. Banyak orang-orang sekeliling kita yang butuh kita.”
***
Ya, kita diturunkan di dunia, pasti ada tujuannya. Let’s do our best!
***
***
***