Fashion

TOPSHOP Jamie Jeans, Andalan Buat yang (badannya) Pendek

Saya terpikir untuk menulis review sebuah celana jeans yang sangat amazing buat saya, Topshop Jamie Jeans , merely karena hal yang bagus sangat sayang jika disimpan sendiri, ehehe. Setuju kan? 😀

Menurut saya, penemuan jeans adalah peristiwa luar biasa yang patut disyukuri, karena merupakan salah satu ‘benda berharga’ sepanjang masa.

Sifatnya yang versatile (bisa dipadukan dengan atasan dan sepatu apapun); effortless (memberi kesan yang terlihat tidak terlalu ngoyo untuk tampil); dan bisa dipakai kapan saja, membuatnya menjadi barang essential bagi banyak orang, wanita maupun pria, tua ataupun muda.

Saat warnanya tambah pudar pun tetap bagus-bagus saja, malah tampak makin keren. Plus, tidak perlu dicuci cukup dijemur saja ketika memakainya sebentar. Kalau memilihnya tepat, jeans bisa menempati lemari baju kita selama bertahun-tahun lho, bisa menghemat banget di pos pengeluaran sandang.

Memilih jeans bisa dibilang cocok-cocokan, dan cukup sulit buat saya yang badannya pendek petite. Sudah sering saya harus datang ke bapak penjahit untuk alter celana jeans yang baru saya beli karena kepanjangan, ehehe.

Selain masalah panjang, saya juga berhadapan dengan: bahan; elastisitas; kenyamanan; dan bagaimana ‘jatuhnya’ di badan.

Selama ini, saya selalu membeli celana jeans via online (bahkan sebelum era pandemi) berdasarkan informasi dan review. Bisa ditebak, kadang dapat yang sesuai harapan, kadang tidak. Kalau hanya sedikit saja yang tidak sesuai harapan siy, saya tetap memakainya. Namun kalau banyak hal yang tidak sesuai, ya saya kembalikan dan minta refund.

Sebelum membeli lewat online, saya mencari banyak informasi dan review di internet, dan dalam waktu yang cukup lama (perlu pertimbangan yang matang). Karena menurut saya membeli baju bukanlah hal urgent, dan saya sangat strict untuk tidak membuang uang saya demi baju. Jadi benar-benar harus saya pikirkan apakah worth it atau tidak. Harganya pun saya pilih yang sesuai dengan kantong saya (keberadaan diskon dan promo sangat diharapkan :D).

Dari hasil surfing yang saya dapatkan, saya mengetahui bahwa TOPSHOP, brand high-street asal Inggris, punya line khusus PETITE, yang dipersembahkan untuk yang berbadan pendek, yang tinggi badannya kurang dari 160 cm.

Wah saya banget tuh, ‘tinggi semampai’ alias ‘tinggi seratus enam puluh tidak sampai’ 😀

TOPSHOP menyediakan beberapa jenis jeans: Joni; Jamie; Mom; Editor; Bootcut; Boyfriend; Leigh; Straight; Dad; dan Flared, yang hampir kesemua desain tersebut mendapat banyak review yang bagus dari para pembelinya.

Diantara mereka, Jamie adalah model yang paling bisa mengambil hati saya. Eaaa. Ehehehe. Dia berupa skinny jeans (model kaki ngepas); high waist (bagian pinggang celananya tinggi atau jatuh di sekitar udel -menuju- ke atas); dan berbahan denim yang cukup tebal tapi sedikit elastis (92% katun, 5% elastomultiester, 3% elastane). Cara merawatnya pun tidak ribet, bisa dicuci dengan mesin cuci biasa.

Ohya, speaking of skinny jeans, akhir-akhir ini banyak para gen Z yang ‘mengejek’ bahwa:

Skinny jeans is soooo lameee..

Skinny jeans are over!

Skinny jeans are OUT!

Skinny jeans itu BARANG ANTIK!”

Menurut adik-adik gen Z, tahun 2021 adalah eranya jeans baggy (longgar) yoooo.

Well, wahai adik-adik gen Z, saya kan bukan Gen Z, saya generasi milenial senior, yang pastinya punya banyak perbedaan selera dengan kamu. Let us be our own generation. We let you guys to be your own generation. Just let’s agree to disagree. Jangan saling mengejek atuh.

— kembali ke topik —

Bermodalkan review di beragam websites yang menjual produk Topshop serta fitur panduan ukuran yang disediakan Zalora, saya berhasil menemukan ukuran tepat yang harus saya pilih. Dengan TB/BB 153 cm/42 kg dan lingkar pinggang 61 cm, size yang sesuai dengan saya adalah 25S (‘S’ dalam Topshop adalah penanda untuk line PETITE).

VERDICT:

Saya sukaaa pake bangeeet! Topshop Jamie jeans sama persis dengan review WOW yang ditulis banyak customers. Tidak sia-sia waktu yang saya kerahkan untuk searching info.

Comfy wise: Sangat nyaman dipakai, bahannya cukup tebal tapi tidak kaku buat bergerak, bahkan buat angkat kaki tinggi-tinggi, ehehe. Dulu saya pernah punya celana jeans yang elastis, enak banget dipakai dan adem, sayangnya terlalu tipis dan cepat melar, jadinya kalau sudah dicuci beberapa kali, mletat-mletot, kurang flattering lah, dan karenanya HARUS pakai atasan yang nutup bokong. Sedangkan si Jamie ini, karena bahannya ‘terstruktur dan menopang’, jatuhnya rapih dan enak dipandang. Jadi saya tetap confident memakai atasan yang pendek atau ‘dimasukkan’. Ohya, atasan favorit saya buat di mix match-in dengan si Jamie ini adalah si Hollister ‘bertali’ yang memperlihatkan sedikit kulit, ehehe, tentunya dipakai di tempat dan waktu yang tepat lho ya.

High waist wise: Bagian pinggang jeans jatuh sedikiiit di atas udel saya. Dan posisi tersebut paling saya suka, karena membuat saya tampak lebih tinggi. Beberapa jenis high rise yang saya pakai sebelumnya tidak bisa se-flattering ini dipakainya. Terlalu tinggi lah (beberapa cm di atas udel, yang menurut saya agak aneh), atau bagian crotch-nya longgar ke bawah lah, ga bisa ngepas. Pokonya aneh lah :(.

Cerita sebentar, dulu saat kuliah, jeans yang paling trendy adalah jenis low rise, yang potongan pinggangnya rendah, jadi saat buat duduk tuh suka kelihatan ‘garis’ yang dulu dibilang sebagai ‘celengan’ ehehe. Kala itu saat sedang sangat nge-trend pun saya tidak suka, simply karena menurut saya terlalu vulgar, malu makainya ehehehe. Selain itu, low rise membuat yang pendek seperti saya malah jadi terlihat lebih pendek.

Color wise: Nyaris tidak ada cela! Warnanya biru yang dibuat pudar dan ada dekorasi sobek-sobeknya di saku belakang (tampak pada foto). Ahhh badass abezzz.

Length wise: Panjang celana jatuh tepat di bawah mata kaki saya, which is inilah yang saya idamkan. Bukan jenis crop yang kependekan (biasanya di atas mata kaki) dan juga bukan yang kepanjangan sehingga tidak perlu dilipat atau dibawa ke penjahit buat dipendekkin. It just fits!

Overall, saya suka sekali! 9.0 out of 10.0. Saya tidak menyangka ada jeans yang seenak ini. Beberapa celana jeans yang saya punyai, yang merk-nya: BLANK NYC; Mango; dan beberapa yang saya beli random, rata-rata cukup memuaskan. Nah setelah ketemu dengan si Topshop Jamie Jeans, saya jadi paham bahwa ada YANG LEBIH MEMUASKAN DARIPADA CUKUP MEMUASKAN. Ehehehe. Di badan saya pun, jatuhnya sangat passss dan memuaskan, selalu menjadi pilihan TO GO saat bingung milih baju atau sedang malas buat berdandan. Kalau mau super santai, saya pakai atasan kaos oblong. Kalau mau ‘tampak dandan’, saya pakai atasan yang feminin. Beres dah. 😀

Ohya, saya membelinya di marketplace Zalora. Harga asli si Jamie adalah sekitar 800 ribu rupiah (harga yang terpampang di foto – IDR 758.900,00 -sudah merupakan harga diskon), dan dengan ditambah promo yang ada, saat itu saya memperoleh good deal, yakni sekitar 500 ribu rupiah. Produk TOPSHOP yang dijual di Zalora asli kok, itu official, jadi no worry lah. Selain banyak diskon dan promo, Zalora juga memberi pelayanan yang terbaik untuk para customers-nya, seperti: barang datang cukup cepat; produk dibungkus dengan sangat rapih; dan ada layanan pengembalian maupun refund jika pesanan yang datang tidak sesuai harapan. Wahh, pokonya mantabb sekali!

Sekian review saya tentang TOPSHOP Jamie Jeans. Semoga bisa membantu para wanita berbadan petite yang sedang struggle mencari celana jeans andalannya. Ehehe. Langsung ceki-ceki saja di Zalora!