Design a site like this with WordPress.com
Get started

Bu Sri’s Life Hacks Unleashed

Tak pernah terbayangkan kalau saya bisa menjadi menantu yang sangat disayang dan rutin dipuji-puji. Ehem ehem. Sungguh, cees-an dengan mertua tuh menyenangkan, ayem tenteram, dan no drama. 😎

Rasanya hampir semua tetangga, teman, dan saudara Mama Mertua kenal saya. Karena MaMer seringkali bercerita tentang saya pada mereka.

***

“Pakai jurus apa tuh?”

Jurus IYA-IYAIN SAJA adalah jalan ninjaku dalam sebuah relationship dengan MaMer.

Perbedaan tradisi dan metode parenting kerap menjadi momok friksi antara mertua dan menantu. Saya pribadi menganggap, namanya perbedaan ya gak akan bisa disamain, jadi buat apa dijadikan center masalah. Apalagi kalau tidak tinggal bersama, dahlah iya-iyain saja apapun pendapatnya. Buat apa mendebat dan menunjukkan siapa yang berkuasa. Kasihan mertua. Ibaratnya beliau sudah tua, sudah bakal berpulang duluan, ya kita ikut kontribusi membahagiakan sisa waktu beliau.

***

Dalam rangka Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog Maret, selain jurus IYA-IYAIN SAJA, saya akan membagikan life hacks yang teruji membuat hidup losta masta.

Toh the whole point of life hacks kan ya untuk di-share. Jadi, mari kita simak bersama, Mah.

1. Melakukan semua hal dengan MINDFUL, be completely present in the moment.

Ternyata being mindful itu tidak hanya saat makan, di mana saya meresapi dan menikmati banget setiap detiknya. Rasanya, teksturnya, dan membayangkan yang terjadi saat saya mengunyahnya.

Namun untuk segala hal. Seperti mencuci piring, memasak, dan aktivitas menial lainnya, hingga yang betul-betul memeras otak.

***

Konon Sofia Vergara selalu mindful setiap mandi. Mungkinkah ini rahasianya menua like fine wine di usia 50 tahun? πŸ€”

Be mindful di segala hal membuat saya lebih fokus, tenang, dan…… *tak bisa saya tuliskan dengan deretan aksara.

***

2. Mengetahui HAK dan KEWAJIBAN sebagai individu, warga negara, dan dalam kehidupan bermasyarakat di mana pun berada.

Keberanian tidak muncul begitu saja. PAHAM hak dan kewajiban adalah salah satu caranya.

Saat SMP saya pernah melihat orang tua murid yang sudah sangat tua sedang berdiri kebingungan di depan ruang guru. Meskipun beliau miskin, tetapi tampak niat memakai baju batik yang rapih.

Di ruang guru tersebut, bapak ibu guru hanya melirik saja tanpa bertanya ataupun mempersilahkan masuk. Tidak lama kemudian, beliau melepas sepatunya sebelum menginjakkan kaki ke ruang guru.

Tak satupun, tak satupun bapak ibu guru yang meminta beliau untuk tetap memakai sepatunya dan menyapanya dengan ramah. πŸ˜₯

Andai saja beliau paham haknya sebagai orangtua murid, bagaimanapun status sosialnya, tidak ada alasan untuk terkena diskriminasi. Dan bahwa kedudukan beliau dengan para guru adalah equal. Tidak perlu merasa rendah karena gak berduit.

***

Intinya, dengan mengetahui hak dan kewajiban, sense of empowerment, protection, dan confidence di semua situasi tercapai.

***

3. Life hacks dengan Pak Suami.

I learn this lesson the hard way. Beberapa tahun awal pernikahan adalah masa yang penuh gejolak. Kerjaannya berantem mulu. Padahal kalau dipikir, masalahnya sepele banget heuheu.

Puji syukur sekarang sudah jauh lebih adem. Sudah jarang, gak pernah malah, marah-marah.

Tips-nya sederhana tapi sulit dilaksanakan jika ego masih tebal.

MINTA MAAF KALAU SALAH DAN DIAM KALAU BENAR; tak perlu nyonyol-nyonyol berkata “I told you so“, atau “Nah kan apa gw bilang!

Jurus ini berhasil membuat Pak Suami rela merogoh kocek makin dalam setiap saya minta ini itu. Ihihihiiiy.

***

4. Membuka jar pasta anti gagal.

Beberapa waktu yang lalu, saya merasa super kesal karena kesusahan membuka pasta tomat dalam kemasan jar kaca. Padahal spaghetti untuk sarapan sudah matang, anak pun tinggal beberapa menit lagi berangkat sekolah.

Kemudian saya terapkan ‘ilmu’ mindfulness di tengah rasa jengkel kala itu. Dan berhasil membuat saya jadi gak kesel-kesel banget, dan tidak gengsi mengakui bahwa saya TIDAK MAMPU membukanya.

Sesudah kesalnya berlalu, saya menemukan hack di Youtube yang membuat tutup jar terbuka dalam hitungan detik. Yakni dengan membalikkan jar dan memukul bottom-nya dengan telapak tangan beberapa kali. Tujuannya agar tidak ada jeda kekosongan antara tutup dengan permukaan paling atas pastanya.

***

5. Parkir mundur is a MUST.

Biar langsung werrrrr ketika ada serangan zombie.

***

6. Breaking bad habit dengan mendekatkan yang manfaat dan menjauhkan yang mudharat.

Menurut Bapak James Clear, penulis “Atomic Habits”; motivasi too overrated, dan environment yang esensial.

Dalam breaking bad habit, jauhkan yang mudharat dan dekatkan yang manfaat. Kalau mau cut off gula, jangan beli lagi. Atau kalau gak bisa menghilangkan gula dalam keseharian, letakkan di tempat yang jauh dari jangkauan atau tersembunyi dari penglihatan.

Begitu juga kalau mau rutin angkat beban. Dekatkan posisi barbel dan tempatkan di area yang gampang diraih.

***

7. Menerjang malasnya ngejus.

Ngejus dengan slow juicer itu benefit-nya banyak. Coba tengok Lee Young-ae untuk membuktikannya.

Sayang sudah beli mahal tapi jarang digunakan, hanya karena malas. Memang serepot itu menyiapkannya. Mau beli Rejuve tiap hari ya rugi ya. Sayang beut.

***

Akhirnya saya akalin dengan step-by-step.

Pagi nyuci sayurannya. Setelah itu ngapa-ngapain, baru kupas dan potong-potong. Lalu, merakit alatnya. Nah muter alatnya, agak nanti-nanti pas aktivitas yang lain sudah dikerjakan.

Abis itu nyucinya juga agak nanti-nanti saja.

Pokoknya jangan langsung breggg deh, serius riweuhhh. 😴

***

8. Olahraga saat puasa dengan jenis yang sama dan durasi yang tetap.

Menurut riset, manfaat olahraga saat puasa berpotensi membakar lebih banyak lemak. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini.

Jenis workout yang biasanya saya lakukan sekaligus, saya bagi-bagi.

Pagi sehabis salat Subuh, angkat beban dan latihan abs dengan alat. Lalu jam 9 gentle pilates. Kemudian menjelang berbuka, hulahopan. Baru yang banyak gerak dan ada loncat-loncatnya, malam sebelum tidur.

Please keep in mind, tiap orang beda-beda ya latar belakang dan metabolismenya. Jadi tetap lakukan dengan mindful. Listening to your body sangat penting dalam mengolah tubuh, sinyal datang saat dehidrasi atau gula darah rendah.

***

9. Poto-poto OOTD dengan hasil yang sesuai harapan.

Kalau Mamah suka poto-poto OOTD namun tetiba Pak Suami yang jago moto, sedang ada halangan; minta saja ke anak kita. Ini berlaku buat umur berapapun. Anak kelas 1 SD saja bisa ehehe.

Caranya adalah minta anak nge-klik-klik kameranya saja terus while Mamah pose ke kanan ke kiri, miring ke utara, selatan. Nanti tinggal dipilihin yang sesuai harapan. Pasti ada kok yang muka Mamah lagi bagus. 🧐

***

***

***

SEKIAN DAN TERIMA VOTING.

What movies or TV series have you watched more than 5 times?

  1. “WHITE CHICKS” (2004)
  2. “13 GOING ON 30” (2004)
  3. “MAID IN MANHATTAN” (2002)
  4. “SCHITT’S CREEK” (2015)

It’s a very rare occasion bagi saya untuk menonton ulang sebuah film atau serial, sebagus apapun.

Tapi pengecualian selalu ada. Dan keempat judul itulah yang saya gak keberatan lihat berkali-kali. Alasannya, tidak bisa saya describe dengan terperinci.

Kalau bilang karena kocak, lucu, great tearjerker everrr, romantis, dan lain sebagainya; film yang begitu ada banyak.

Ini tuh lebih ke ‘JODOH’, kita gak bisa mengemukakan sebabnya, pokoknya suka aja, nge-klik aja.

***

***

***

Uban

Hari ini tanggal 15 Maret 2023, menjadi hari yang bersejarah bagi saya. Karena…..

Karena akhirnya saya menemukan uban di rambut saya. Tidaaaaaaaaakkkk. 😫🀧

Itu semua berawal ketika saya mau mandi pagi ini. Pas lagi nyisir sambil ngaca, kaget kok kayak ada yang berkilau ya.

Hhmm mungkin kena pantulan cahaya matahari dari luar…,” pikir saya.

Eh eh pas saya amati dengan jelas, ternyata itu adalah UBAN. Tidaaaaaaaakkk.

***

Yapp Bestie, hari ini saya resmi menemukan sehelai uban di rambut saya. Apakah artinya?

Artinya adalah saya tidak muda lagi yah Bund. 😦

***

Saking paniknya, saya langsung ngasi tau suami saya.

Bu Sri: “Pappppp. Kok aku sudah ada ubannya?!!!”

Papito: “Hahhhhh kok bisa Mam?? Kok bisa?? Jangan dong Mammmm!”

Bukannya nenangin, malah ikut panik πŸ€ͺ

***

Lalu manggil Boo.

Bu Sri: “Sayang, tolong lihatin. Ini warna rambut Mam yang ini warnanya apa?”

Sambil menjulurkan helaian uban.

Boo: “Ennggg. Item Mam.”

Walah no comment dah.

***

Lalu menelepon Mamah saya.

Bu Sri: “Mam, aku wes metu ubane Mam! Piye iki Mam??”

Mamanya Bu Sri: “Yo gak piye piye Ril.”

Tenang amat jawaban Ibunda.

***

Lalu memberi pengumuman di WAG keluarga yang isinya adik-adik tercinta.

WA Bu Sri: “Agaaa, Aiiin, Aliiiiii. Aku wes kagungan uban!”

WA Aga: “Aku yo wes enek Ril.”

WA Bu Sri: “Lho kok iso Ga?? Kan kowe jek enom. Jarake 7 tahun-an karo aku?”

WA Aga: “Yo emboh Ril. Tapi aku wes enek ket mbiyen owg..”

WA Bu Sri: “Tapi gak ketok Ga, pas dhek kapan kae ketemu.”

WA Aga: “Iyo to Ril. Tapi aku ben ae Ril. Gak peduli enek ubane opo gak. Kowe yo santai ae lah Ril.”

WA Ali: “Aku juga pernah nemu uban di rambutku, Kak Ril. Terus kucabut.”

WA Bu Sri: “Mosok Bang Ali?? Kowe kan jek 20an, Bang.”

***

Lalu, memberitahukan MaMer yang sedang berada di dapur.

Bu Sri: “Mamaaa, saya udah ada ubannya, Ma.”

MaMer-nya Bu Sri: “Mana Ril?? Gak ada.”

Bu Sri: “Iya Ma, cuman 1 Ma. Dan di dalam,”

MaMer-nya Bu Sri: “Sini Mama cabut.”

Bu Sri: “Ummmm endak usah Ma. Takut Ma. Sakiiit.”

***

***

***

Ahahaha heboh kali, kayak mau kiyamat saja.

Sebenarnya karena letaknya di dalam dan cuma 1, jadi gak kelihatan sih. Saya gak berani mencabutnya. Biarin saja.

Apalagi jaman sekarang sudah banyak metode untuk menutupi uban, cat rambut adalah salah satunya yang paling populer.

***

Setelah beberapa lama, saya bisa berdamai dengan keberadaan uban ini. Alhamdulillah puji Tuhan. Itu sebagai pengingat bahwa saya harus lebih behave, harus lebih bijaksana, dan dewasa.

Mungkin saya gak akan ngecat rambut saya jika nanti ubannya sudah banyak. Akan saya embrace saja warnanya, biyar tetap apa adanya.

Beberapa kali saya mendengarkan informasi dari sekitar mengenai kemalangan orang-orang yang dicat rambutnya. Kulit kepala mereka jadi sakit. Ada yang mlonyoh, amis, dan gatal. Bahkan ada juga yang wajahnya bengkak hingga harus dirawat ke rumah sakit. Duh kok syerem ya.

Saya tahu, yang kena masalah begini lebih sedikit dari yang sukses. Padahal sangat buanyak manusia-manusia yang rambutnya dicat dengan warna yang beragam, baik muda maupun tua, selebritis maupun orang biasa; semua baik-baik saja dan makin kece.

Tetapi saat ini, yang gagal-gagal itulah yang menghantui saya. 😦

Cuman, ya gak tahu juga kalau suatu saat pikiran saya berubah ehehe.

***

***

***

Kemudian, apa yang saya lakukan saat ini selain MENERIMA keadaan sudah ada sehelai uban yang muncul??

1. Searching jurnal penelitian tentang menghambat uban atau mengubah warna helai rambut yang sudah tidak ada kandungan melaninnya jadi muncul kembali menjadi hitam.

2. Lebih memperhatikan asupan makanan dan minuman, hhmmm. Saya tuh ngarepnya muncul uban pas udah usia 60 atau 70 tahun saja gitu ihihihiiy. Ini pun kalau dikasi usia sampai segini ya ehehe. Soalnya Papah saya sampai meninggal dunia di usia hampir 50 tahun, kagak nongol ubannya sama sekali. Syapa tau masih ada harapan buat saya.

***

***

***

Bagaimana dengan cerita UBAN pembaca? Share dong. πŸ™‚

***

Quickie/ Cepet-cepet/ Tulisan Singkat (18)

Maret 14, 2023

Pak Udin, Bu Sri, dan Boo sedang liburan di Bandung, di rumah Eyangnya Boo.

Seperti biasa, setiap kali berkunjung, waktunya memanjakan MaMer-nya Bu Sri dengan mengikuti titah beliau ingin makan apa, atau jalan-jalan ke mana.

***

Mama: “Ril, Mama pengen yang seger-seger. Pengen makan baso, Ril.”

Bu Sri: “Ayok Ma. Tunggu ya Ma saya cariin dulu di Instagram.”

Setelah beberapa menit, ketemulah kedai yang namanya “BASO MAWAR MERONA” yang berlokasi di Jalan Cihampelas no 36.

Bu Sri: “Ma, lihat videonya Ma. Ini Ma. Kayanya enak ya Ma. Dan gak pake micin, Ma. Kuahnya kaldu semua.”

MaMer-nya Bu Sri pun menonton videonya hingga selesai.

Mama: “Yuk Ril. Mama mau.”

***

Bu Sri: “Pap, jadinya siang ini mau nge-BASO saja Pap.”

Pak Udin: “BAKSO?”

Bu Sri: “Baso, Pap.”

Pak Udin: “BAKSO, Mamiii!”

Bu Sri: “BASOOO!”

Pak Udin: “BAKSO!!”

Bu Sri: “BASOOO!”

Pak Udin: “BAKSOOOO!”

***

Perdebatan sengit itu masih berlangsung…

***

***

***

Modern Love BSD Season 1 Episode 5

Bu Senjapagi riang gembira menyambut hari ini, karena siang nanti akan lunch berdua bersama Bapak Embunsore.

Pertama diriku pun tergoda kilaunya matamu uuhhhhh.. Pertama untukku dan tak kulupa diriku terjerat cintamu dan aku tak ingin lepas. Ohh ohhh ohh serasa sentuhan baru

Sambil mandi, Bu Senjapagi mendendangkan lagu Maliq & d’Essentials yang berjudul “Pertama”, yang sudah dihapalkannya karena beberapa bulan lagi akan bersiap nonton konser penyanyi favoritnya itu .

Dering ponselnya menghentikan menyanyinya.

“Halo Marimar, yak ada apa? Ibu lagi mandi nih,” menjawab telpon dari sekretaris pribadinya.

Telpon Marimar: “Buk, ada klien yang datang. Sudah menunggu.”

Telpon Bu Senjapagi: “Baik, Ibu akan segera turun ke bawah. Sajikan kopi dan biskuwit buat orangnya! Ibu pakai baju dulu.”

Telpon Marimar: “Buk, Buk. Tapi.. tapi itu.. enngggg,” suaranya berbisik

Telpon Bu Senjapagi: “Apaan??!”

Telpon Marimar: “Itu Lolalolita, Buk. Yang pelakor terkenal itu, Buk. Kiprahnya di dunia perebutan suami orang sudah sangat melekat. Gimana nih, Buk??!”

Telpon Bu Senjapagi: “Marimar! Kamu sudah kerja untuk Ibu sudah berapa lama sih?! Kamu gak tahu visi kita??!! Kita itu anti jugmental! Kita gak pernah pandang latar belakang, ras, suku, agama, daaaaan… Dan apa hayo!!”

Telpon Marimar: “Dan bulu, Buk!”

Telpon Bu Senjapagi: “Benul sekali! Yang penting buwat kita adalah……???”

Telpon Marimar: “CUANNNN!”

Telpon Bu Senjapagi: “Nah itu paham. Ya sudah, layani klien kita dengan tulus dan semangat ya!”

***

Kantor detektif swasta Bu Senjapagi terletak di SOHO Roseville yang luxurious. Maklum saja, namanya sudah populer dan tenchu saja cuan-nya melimpah.

Lantai bawah digunakan untuk kantornya dan lantai atas untuk tempat tinggalnya.

***

Setelah menuruni tangga, dia melihat seorang perempuan cantik dan anggun yang mengenakan blazer dan rok selutut, menenteng tas Balenciaga serta dilengkapi dengan kacamata hitam Chanel yang besar dan bulat.

Bu Senjapagi: “Selamat pagi, Bu Lolalolita, silahkan masuk ke ruangan saya. Terima kasih sudah mau menunggu. Seharusnya Ibu Lolalita bikin appointment dulu, jadi saya bisa bersiyap lebih awal.”

Bu Lolalolita: “Ohh tidak apa-apa Bu Senjapagi. Saya minta maaf sudah datang mendadak, karena saya baru kepikiran pagi tadi.”

Bu Senjapagi: “Hhhmm begitu ya Bu. Lalu, apa yang bisa saya bantu, Bu?”

Sembari memandangi detail kliennya hari itu, Bu Senjapagi menyimpulkan bahwa pantas saja Bu Lolalolita menyandang predikat pelakor terbaik karena tutur katanya santun, tindak-tanduknya berkelas. Nada suaranya yang lembut dan manjahhhh jelas saja mampu membuat para sugar daddy terjerat ke pelukannya.

Bu Lolalolita: “Ummm enggg ummmm…. ehh..”

Bu Senjapagi: “Tenang, Bu. Ambil napas. Minum dulu saja Bu. Ibu tidak perlu khawatir, semua yang Ibu bicarakan di sini sifatnya sangat confidential. Rahasia.”

Bu Lolalolita: “Ummmhh. Saya tahu Ibu mungkin tahu tentang saya. Banyak para istri yang membenci saya. Pasti klien-klien Bu Senjapagi ada yang diantaranya istri-istri tersebut.”

Bu Senjapagi: “Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Rahasia, Bu.”

Bu Lolalolita: “Jadi, saya, saya hamil, Bu. Ini adalah kutukan. Kutukaaaannn! Saya yakin ini adalah karma karena saya sudah ngembat banyak suami orang!! Huwaaa huwaaaaa.”

Tangisannya merebak.

Bu Senjapagi: “Cup cup. Sabar, Bu. Jelas ini bukan kutukan. Ini adalah anugerah, Bu. Syukurilah itu. Dan Ibu akan kembali bahagia. Semua itu ada di pikiran kita sendiri, apakah mau memandang suatu masalah sebagai berkah atau bencana. Bagusan dianggap sebagai berkah saja, Bu Lolalolita, karena dengan begitu hati dan jiwa Ibu akan tenang dan tentram. Wajah Ibu pun jadi gak berkerut lagi.”

Bu Lolalolita: “Hiks hiks. Begitukah, Bu?”

Bu Senjapagi: “Iya dong! Tapi, umm. Kok bisa sih? Jam terbang Ibu kan pasti sudah tinggi. Semua prosedur sudah dikuasai, misal pakai kondom, pengaman, dan minum morning after pill. Kok ya bisa kebobolan, Bu?”

Bu Lolalolita: “Saya sendiri juga herman, Bu. Eh heran, Bu. Namanya juga manusia, kadang lupa.”

Bu Senjapagi: “Kemudian, masalahnya bagaimana, Bu?”

Bu Lolalolita: “Jadi ada 3 kandidat ayah bayi yang saya kandung ini. Yang kesemuanya, timeline-nya bersamaan. Timeline kami berhubungan, sekitaran akhir Desember yang lalu.”

Bu Senjapagi: “Hhmm susah juga ya. Ibu baru bisa mengetahuinya ketika bayi Ibu lahir nanti. Bisa cek DNA. Sekarang pun sebenarnya juga bisa, dengan metode CVS, Chorionic Villus Sampling.”

Bu Lolalolita: “Iya saya tahu, Bu. Saya sudah banyak riset. Tapi resikonya besar. Saya gak pengen bayi saya kenapa-kenapa. Meskipun saya gak ngarepin, tapi saya gak pengen juga nyakitin apalagi bunuhin.”

Bu Senjapagi: “……………………,” menghela nafas panjang dan merasa stuck.

Bu Lolalolita: “Untuk itulah saya kemari. Saya ingin menggunakan jasa Bu Senjapagi untuk memberitahu saya jawabannya. Siapa ayah bayi ini. Tanpa saya harus melakukan proses yang beresiko besar.”

Bu Senjapagi: “……………………….,” tetap terdiam beberapa saat.

Suasana hening sejenak.

Bu Senjapagi: “Baiklah Bu Lolalolita! Ibu datang ke orang yang tepat! Saya akan ambil kasus ini!”

Bu Lolalolita: “Makasih banyak Bu! Saya akan ngasi berapapun biayanya! Ibu tak perlu khawatir. Di-mark-up dari biasanya juga saya rela! Makasih banget Bu!”

Bu Senjapagi: “Sama-sama Bu. Saya suka dengan klien seperti Ibu. Menaruh kepercayaan penuh pada saya dalam bekerja. Namun saya perlu menanyakan hal-hal berkaitan dengan ini.”

Bu Lolalolita: “Silahkan Bu! Apapun itu!”

***

Sebelum memulai sesi berikutnya, Bu Senjapagi memanggil Marimar untuk menambah suguhan bagi klien.

Bu Senjapagi: “Silahkan Bu, sambil dimakan sajiannya. Atau Ibu sedang ngidam makanan khusus?”

Bu Lolalolita: “Tidak, Bu. Ini sudah cukup.”

Bu Senjapagi: “Oke. Saya memerlukan data dari masing-masing bapak tersebut. Dari panjang, durasi, dan apakah brewokan atau tidak.”

Bu Lolalolita: “Semua sudah saya tulis di jurnal harian saya, Bu. Silahkan dilihat. Yang ini, Bu,” mempertunjukkan buku yang dikeluarkan dari tas branded-nya.

Bu Senjapagi: “Wow luar biasa sekali! Ini kok macem Billie Conelly di pelem ‘Sex Life’ ajah. Lengkapp. Ada makanan minuman favoritnya segala. Kata-kata mutiara pun juga ada.”

Bu Lolalolita: “Ihihihiiiy. Iya Bu, saya suka sekali menulis.”

Bu Senjapagi: “Ini Pak Dodo panjangnya 18 cm, 15 menit. Pak Dede 12 cm 20 menit, Pak Dudu 25 cm 5 menit. Hmm. Eh Bu, gimana ngukurnya? Mereka gak keberatan Ibu ngukur-ngukur gitu?”

Bu Lolalolita: “Ihihihiiiy, ya endak diukur pakai penggaris gitu Bu! Seperti koki saja Bu analoginya. Mereka kan gak pernah ngukur berapa gram bahannya pakai timbangan. Sudah paham pegangannya ihihihiiy.”

Bu Senjapagi: “Ohh wow. Sungguh keahlian yang langka. Presisi pula. Hhmmm. Eh Bu, ini yang the best yang mana nih? Yang paling panjang? Yang paling lama??”

Bu Lolalolita: “Ihihihiiy, salah semua, Bu! Panjang dan lama bukanlah koentji! Yang Pak Dodo ihihihiiy.”

Bu Senjapagi: “Oooo brati yang sedang-sedang saja ahhh ahh ahhhh. Noted! Akan saya ingat selalu!”

Bu Lolalolita: “Ihihihiiy tepat, Bu. Ehh Ibu belum pernah??”

Bu Senjapagi: “Ehehe iya Bu. Sampai detik ini saya masih suci. Saya memang berniyat menjaga keperawanan saya sampai saya menikah nanti.”

Bu Lolalolita: “Wow. Ibu tahan sekali. Gak penasaran kah Bu?”

Bu Senjapagi: “Ya iya atuh! Makanya koleksi mainan saya banyak ihihihiiy.”

Bu Lolalolita: “Suatu saat kalau butuh masukan dalam masalah ranjang, kontak saya Bu. Calonnya kerja di mana Bu?”

Bu Senjapagi: “Belum ada. Saya baru punya kriterianya saja.”

Bu Lolalolita: “Yang bagaimana Bu?”

Bu Senjapagi: “Ya minimal kayak Kam Evans di film ‘Sex Life’, atau kalau yang orang Indonesia tuh, ummm yang mirip Richo Kyle gitu. Aduh deg-deg-an saya.”

Bu Lolalolita: “Standarnya tinggi, Bu. Semoga Ibu beruntung mendapatkannya.”

Bu Senjapagi: “Kebalik Bu! Orang itulah yang akan beruntung mendapatkan saya.”

Bu Lolalolita: “Ohh iya, betul Bu. Setuju. Ihihihiiy.”

Bu Senjapagi: “Ehh kok jadi ngomongin saya. Untuk hari ini, cukup segini dulu. Siang ini saya akan segera menganalisis data-data yang sudah Ibu berikan.”

Sang klien beranjak keluar pintu sembari pamit meninggalkan Bu Senjapagi dan Marimar.

***

Bu Senjapagi: “Marimar! Romatika diamor! Tolong telpon Pak Embunsore. Bilang nanti lunch-nya dimajuin sejam. Thanks!

***

***

***

————————————————-BERSAMBUNG…————————————–

The Process of Letting Go

Tulisan ini sepenuhnya berupa curhat. Saya bingung mau kesal dan marah ke siapa.

Namun kalaupun saya tahu saya harus marah ke siapa, mungkin saya tetap meluapkan kekesalan saya lewat menulis saja. Gak mau langsung di depan orangnya ehehehe.

***

Rasa ini dipantik karena tadi siang saya KALAH dalam war ticket konser Maliq & d’Essentials.

Padahal saya sudah mantengin dari jam 1.45 PM, 15 menit sebelum dibuka.

Jam 1.57 PM saya berada di antrian 523.

Jam 2.04 PM, saya melesat di antrian 9200.

Hingga akhirnya kategori yang saya incer, yakni yang kategori bisa duduk: Sriwedari dan Raya, OFFICIALLY SOLD!!!!!!!

Ya Allah. Ya Allah. Tidaaaaaaaaaaakkkkkkkkk. *emoji menangis bombay.

Rasanya…. kecewa berat. 😦

***

Empat bulan yang lalu, saya sudah sempat merasakan kecewa karena saya KALAH dalam war ticket Blackpink. Dalam setengah jam ludes. Waktu itu saya iri sama teman saya yang berhasil dapet. Kok bisa sih dapet???

Padahal kala itu saya sudah sangat optimis bakal bisa nonton, sampai dengan pede-nya kowar-kowar, “See you in March, adik-adik bidadari cantik Blackpink…”

Ternyata…. 😦

***

Sedangkan hari ini, kalah lagi dalam memperebutkan konser MALIQ. Ini rasa kecewanya lebih lebih dari saat gak dapet tiket Blackpink.

Karena saya stood in love dengan Maliq sejak pertama kali mendengar lagu “Terdiam” di tahun 2004. Saya sudah berharap banget bisa menontonnya dengan fokus dan nyaman sambil duduk.

Ternyata….. 😦

***

Sebenarnya masih ada kategori yang available, tapi berdiri. Hiks hiks. Sayangnya Papito gak mau karena Papito gak kuat berdiri lama-lama.

***

Melihat saya begini, Papito mengingatkan agar tidak berlarut-larut kecewa dan sedih begini. Just let it go. Fokus dengan kebahagiaan yang sudah kamu peroleh. Daripada nanti daripada.

***

Kenapa ya jaman sekarang jualan tiketnya gini amat. Saya merindukan beli tiket dengan antri di lokasi dan ketemu penjualnya. Kemungkinan besar bisa dapat tuh kayaknya.

***

***

***

Bapak Walt Disney pernah berpesan untuk DREAM BIG.

Bismillah. Siapa tahu di tengah jalan menuju 14 Mei akan ada mukjizat.

Mungkin saja MALIQ menambah kuota kategori RAYA dan SRIWEDARI.

Mungkin saja salah satu personel MALIQ membaca tulisan saya ini lalu berbaik hati mempersilahkan saya hadir dengan tanpa membayar.

***

***

***

😦 😦 😦 😦 😦 😦 😦

Madam Soothsayer’s Astrology Prognostication of March 2023

Selamat datang di bulan Maret 2023 yang setiap harinya masih rutin hujan. Sampai-sampai cucian tidak pernah kering. Alhasil laundry dekat mansion crazy rich Madam menjadi pilihan tepat. Disinilah keindahan itu berada karena Madam bisa menggunakan kesempatan ini untuk lebih banyak bersantai.

Begitulah, Kawan. Apapun yang terjadi di depan mata, responslah dengan positif, senang hati, dan semangat. Yang gak enak sekalipun bisa menjadi menyenangkan.

Termasuk dalam bereaksi terhadap ramalan Madam. Kalau menurut Mamah, baik; syukurlah. Kalau menurut Mamah, gak baik; coba untuk see the bright side of it.

***

CAPRICORN (22 DESEMBER – 19 JANUARI)

Mamah Capricorn adalah queen of jejeritan. Tidak hanya jejeritan di ranjang, namun juga dalam keseharian.

Selalu ngomel ke suami dan anak kalau ada yang gak sesuai dengan arahannya.

Twist, suami dan anak malah suka dicerewetin daripada dikasi silent treatment.

Syelamat, Mah. Kalian adalah definisi real jodoh sampai mati.

***

AQUARIUS (20 JANUARI – 18 FEBRUARI)

Kharisma Mamah Aquarius tak pernah luntur. Sejak masih gadis hingga sudah ‘jebol‘, tetap saja memukau. Apalagi dengan tatapan tajamnya dan senyum tipisnya. Seringkali membuat suami Mamah cepet-cepet ngunci kamar.

***

PISCES (19 FEBRUARI – 20 MARET)

Dirty talk? Jelas merupakan keahlian Mamah Pisces. Dijamin terbelentung-belentung tuh suami Mamah ihihiiiy. Padahal mulai juga belom yak. *eh terbelentung-belentung apaan ya artinya, ya pokoknya gitu lah

Pillow talk? Hhhmm jangan ngarep ini dari seorang Mamah Pisces. Mamah akan lebih memilih tidur langsung atau nyalain laptopnya buat menulis ‘diary after s*x’-nya. Asal jangan di-publish di blog saja deh Mah. Keep your private stuff, private.

***

ARIES (21 MARET – 19 APRIL)

Sebagai seorang natural born leader, kemampuan Mamah Aries dalam mengkoordinir sesuatu memang tak dapat diganggu gugat. Tak ada lawan yah Gaes.

Suami para Mamah Aries harus memahami bahwa mereka menikah dengan wanita yang selamanya dominan.

***

TAURUS (20 APRIL – 20 MEI)

Pembosan dan pengennya bereksperimen terus. Padahal eksperimen pertamanya saja belum tahu berhasil atau tidaknya, langsung loncat ke percobaan berikutnya. Maklum lah, namanya saja bukan eksperimen di laboratorium.

Bulan Maret ini, Mamah Taurus akan mulai mencoba bermain-main dengan ‘mainan cinta’ uhhhh.

Kabari ya Mah udahannya, enakan yang asli atau mainan.

***

GEMINI (21 MEI – 21 JUNI)

Salah satu keajaiban Mamah Gemini adalah suka beli-beli tapi perasaan dhuwitnya gak pernah abis. Adaaa ajaa. Gimana caranya yahh? Hhmmm.

Begitulah, cuan is her liking.

***

CANCER (22 JUNI – 22 JULI)

Seorang wanita Cancer gak pernah bisa diboongin. Sedikit saja ada gerakan bahasa tubuh yang berbeda, Mamah Cancer akan merasakannya.

Ada roh Sherlock Holmes dalam dirinya.

Wahai para suami Mamah Cancer, siap-siaplah untuk selalu jujur dan setia. Don’t mess!

***

LEO (23 JULI – 22 AGUSTUS)

Penggoda is Mamah Leo’s middle name. Semua bertekuk lutut ketika Mamah Leo melakukan manuver-nya.

Pastikan Mamah tidak kelewatan ya. Kalau sudah ada suami, jangan coba-coba melancarkan serangan ini ke laki-laki lain, Mah. Baaahhaaayyyaaaa.

***

VIRGO (23 AGUSTUS – 22 SEPTEMBER)

Perfeksionis adalah koentji Mamah Virgo dalam mengerjakan apapun. Hujan yang terus-terusan turun membuat Mamah Virgo makin mager dari biasanya.

Sayangnya, suara Mamah yang pelan dan rada mendesahhh-desahh itu membuat suami gak pernah ‘mager‘. Minum Kratingd**ng adalah solusi, Mah.

***

LIBRA (23 SEPTEMBER – 23 OKTOBER)

Mamah Libra anti dengan yang namanya insekyurrr. Semakin ke sini, pesonanya semakin ke sana.

Sepertinya benar ya yang dibilang coach Reiga B.Tom tentang ibu-ibu yang rajin angkat beban. Wajah glowing maksimal, body kencang dan njepituhhh.

Para pelakor yang malah insyekurrrrr lihat Mamah.

***

SCORPIO (24 OKTOBER – 21 NOVEMBER)

Dikaruniai body yang perfect sejak dalam kandungan, membuat Mamah Scorpio dianggep doyan nggodain buaya darat seantero nusantara.

Padahal Mamah Scorpio tuh setiap kali milih baju, niatnya adalah EXPRESS, not to impress. Maklumin saja Mah para pria hidung belang yang ke-geer-an itu. CUAKS adalah penanggulangan yang tepat.

***

SAGITARIUS (22 NOVEMBER – 21 DESEMBER)

Tak ada yang mampu membuat para pria terkapar dan klepek-klepek selain Mamah Sagitarius. Seolah mereka punya pelet yang tiada tandingan.

***

***

***

Review Singkat dari Recent Movies I Watched

1. “LOVING ADULTS” (2022)

Genre: Drama thriller

IMDB Score: 6.5

Bu Sri Score: 8.0

Film asal Denmark yang tayang di Netflix ini cukup seru ditonton sambil hulahopan. Kisahnya juga menarik dan bikin shock di beberapa adegan.

***

SINOPSIS

Pak Christian dan Bu Leonora sudah menikah belasan tahun. Mereka punya 1 anak remaja SMA.

Entah karena bosan atau puber kedua, si bapak ini selingkuh sama pegawai di kantornya, yang usianya jauh lebih muda, dan memiliki body yang semok semelohei. Xenia namanya.

Saking kliyengannya dengan montoknya Xenia, Pak Christian rela membunuh istrinya sendiri. Dia nabrak dari belakang saat istrinya jogging malam-malam.

Ealaah apes dah. Ternyata yang ditabrak bukan istrinya, Gaes. Tapi tetangganya yang kalau dari belakang di kegelapan pakai hoodie, mirip sama istrinya.

Singkat cerita, Bu Leonora tahu niat buruk suaminya.

Lebih apes lagi bagi Pak Christian karena istrinya ini super cerdas, mampu membunuh dengan keji, pandai menghilangkan jejak, dan jeli menciptakan alibi.

Intinya, SUKURIIIIN dah buat Pak Christian! SOKOR! SOKOR! SOKOOOOR!

***

PELAJARAN BERHARGA

  1. Kalau mau selingkuh, pastikan istrimu adalah orang o’on dan polos, yang gak paham apa-apa.
  2. Kalau jogging malam-malam, sebaiknya pakai baju neon atau yang ngejreng, juga di tempat yang tidak sepi. Juga jangan sambil dengerin lagu pakai earphone. Yang paling aman sih ya jangan lari malam-malam ya, enakan lari pas mentari sudah bersinar terang.
  3. Pilihan paling AMAN adalah wes lah Bapak-bapak Ibuk-ibuk, kagak usah selingkuh sana sini. Percayalah, rasanya sama saja. Gitu-gitu doang.

***

***

***

2. “SOMEBODY I USED TO KNOW” (2023)

Genre: Komedi Romantis

IMDB Score: 5.7

Bu Sri Score: 8.0

Ternyata yang menulis cerita ini tuh adalah Dave Franco dan istrinya, Alison Brie yang main di serial “GLOW”. Alison Brie-nya sendiri juga ikut main di film ini, jadi pemeran utamanya malah.

Ohya ini tayang di Prime ya.

Lumayan menghibur karena setting-nya di kota kecil di area pegunungan yang ala ala film Hallmark gitu. Indah sekali lihatnya.

***

SINOPSIS

Ally kerja di Hollywood LA yang wah banget lah. Kota besar penuh gemerlap gitu loooohhh.

Ndilalahnya kerjaannya lagi sepi, dan Ally yang hardworking ini kayak kehilangan pegangan.

Sambil retreat, dia pulang kampung ke Leavenworth dan sekalian menjenguk Mamahnya. Konon dia tuh jarang mudik. Songong kali lah, mentang-mentang udah jadi cewek metropolitan jadi males pulang ke kampung yang udik.

Saya gak bermaksud judging ya, karena saya sendiri dulu juga begitu. Ehehehe.

Di rumahnya inilah dia ketemu lagi sama pacarnya yang dulu, Sean. Klasik. Dua-duanya sempet agak spark an old flame gitu. Padahal Sean udah mau married sama Cassidy.

Terusannya males nulis. Standar kok ceritanya. Cuman yang saya suka banget adalah hubungan interrasial antara Ally dan Sean. Sean adalah pria Afro-Amerika yang gagah perkasa dan rupawan.

***

PELAJARAN BERHARGA

Gak ada.

***

***

***

3. “WHITE LOTUS” Season 1 (2021)

Genre: Drama, black comedy

IMDB Score: 7.9

Bu Sri Score: 8.5

Jumlah Episode: 6

Serial yang bisa ditonton di HBO ini menceritakan antara aktivitas yang biasa kita lihat dalam kehidupan nyata antara para tamu hotel dan pegawai hotel.

Karakter-karakter mereka bisa dengan mudah kita temui di sekitar kita.

Ada tamu yang demanding banget minta ini itu ke pegawai hotelnya. Ada tamu kaya raya yang semuanya harus sesuai dengan yang dia minta.

Ada juga tamu yang PHPin pegawai spa di hotel tersebut, ngajakin bisnis bareng tapi ternyata mehhh.

Pace-nya sedang saja, malah terkesan membosankan tapi once you get the hook, you’ll never stop.

Enam episode saya babat habis dalam sekejap.

***

PELAJARAN PENTING

Pegawai hotel juga manusia. Di balik keramahtamahannya, sebaiknya kita tuh tidak abuse dan mengeksploitasi mereka.

***

PESAN PENTING

INGAT! Para penonton dimohon untuk jangan sampai tidak mengedipkan mata setiap kali Alexandra Daddario nongol.

Usahakan untuk terus mengedipkan mata karena kalau sampai tidak berkedip-kedip, beresiko besar dapat membuat mata sakit, pedih, kekurangan oksigen, kornea bengkak.
Dan mengakibatkan sindrom mata kering, katarak, rabun jauh, mata merah.

***

***

***

My Husband from My POV

My Husband from My POV” atau boleh juga disebut dengan REVIEW SUAMI ihihihiiiy.

Tenang, tenang, jangan heboh dulu. Yak itu ibu-ibu di belakang, mohon diyem dulu ya Buk. Saya gak akan membeberkan rahasia suami kok, baik itu berupa kelebihan maupun kekurangan. Cuman dikiiit ajah. Sedangkan sisanya, biarlah saya semata yang tahu.

Karena bisa membahayakan. Kalau saya nge-list banyak kelebihan beliau yang mantebbb itu, nanti ada yang pengen ndeketin suami saya. Hiks hiks, jangan sampai yah, Bestie.

Sedangkan kalau saya nge-list kekurangan beliau panjang lebar, itu artinya saya adalah istri tak tahu diri. Ugghhh tenchu saja saya gak mau jadi istri yang begitu ya Gaes! Saya ingin dan akan selalu menjadi istri yang devoted buat Pak Suami, hingga akhir masa…

***

Tulisan ini terpantik dari seorang penggiat feminis muslim yang saya ketahui dari Instagram. Beliau adalah Mba Kalis Mardiasih. Saya terkagum-kagum dengan keberanian beliau menyuarakan pendaman hati perempuan. Di usia yang masih relatif muda, memiliki prinsip dan teguh pendirian seperti itu adalah suatu achievement.

Terlepas dengan kekaguman saya terhadap beliau, bukan berarti saya menyetujui semua opininya. Ada beberapa, umm cukup banyak sebenarnya, yang saya kurang allign.

Tapi hey, ya gapapa atuh. Saya tegaskan kembali, itulah indahnya dunia. Kalau seisi bumi, isi pikirannya sama, ahhh gak seru.

***

Dalam sebuah video reel-nya, beliau menyoroti kaum lelaki yang dipanggil sebagai “SAKLAR LAMPU NEON” wkwkwkwk. Hadeh ngakak saya dengernya, ada-ada aja nyebutnya, Mba.

Mereka adalah laki-laki yang menganggap pacar atau istrinya sebagai sebuah belonging. Pokoknya apapun itu HARUS manut!

Ada laki-laki yang melarang pacarnya (ini MASIH pacar ya, belum ISTRI) untuk foto-foto di socmed. Gak ngijinin untuk bikin story atau status bersama teman-temannya. Gak membolehkan beraktivitas apapun, HARUS melalui dirinya dulu.

Walah siapa elu??! Oh ya, SAKLAR LAMPU NEON.

***

Membaca komentar-komentarnya, cukup nyesek, karena banyak sekali perempuan yang ‘dikuasai’ lelaki seperti itu.

Saya ikut prihatin, Mba. Yang sabar ya, percayalah dengan janji Allah, di balik kesedihan, ada kebahagiaan. Just hang in there, Mba. 😦

Lain halnya kalau sudah masuk ranah KDRT, wajib dilawan ya, Mba. Itu sudah sangat keterlaluan, dan beresiko besar untuk kesehatan jiwa Mba dan anak Mba.

Ada seorang Ibu-ibu yang memperingatkan agar sebelum menikah, langsung ngacir saja kalau calon suami ngasi sinyal ‘bahaya’ seperti itu. Saat ini Ibu tersebut merasa ‘terperangkap’ karena sudah menjadi istri seorang lelaki yang mengekangnya berkarya.

***

Sesudah nyesek selama 1 jam lamanya mencerna konten tersebut, saya melihat foto suami saya yang terpampang nyata di HP saya.

Owalah Papito, how lucky I am to be your wife…”

Begitulah. Intinya saya sangat bersyukur dikaruniai suami seperti beliau.

Beliau memandang saya sebagai EQUAL PARTNER yang membebaskan saya untuk beraktivitas. Tapi tetap ada batasan ya. Boundaries yang kami berdua sama-sama paham untuk tidak melampaui hal yang tidak lazim.

***

Don’t get me wrong. Saya bukan istri yang demand ini itu pada beliau. Saya bukan istri yang demen teriak-teriak kalau suami tidak sejalan.

Begitu saya mau menikah dengan beliau, keberadaan saya sudah tidak lagi sama. Saya harus mengutamakan suami daripada orangtua saya.

Saya paham saya harus nurut dengan permintaan suami. Mau atas atau bawah, depan atau belakang.

Saya tahu saya harus mengabdi.

Dengan senang hati saya akan dan selalu mengikuti saran dan nasehatnya.

***

Mengetahui hal tersebut, ternyata suami saya tidak take me for granted. Beliau memahami bahwa saya adalah seorang individu, manusia, yang memiliki keinginan yang berbeda.

Saya pun pastinya gak mungkin juga take him for granted ya. Gak akan oportunis yang buruk-buruk.

Toh saya berbuat baik dan benar, untungnya ya buat saya sendiri; bukan untuk suami nor orang lain.

***

Apapun yang beliau lakukan, SELALU ada alasan logisnya. BUKAN karena egonya sebagai suami yang WAJIB ditaati istri. Semacam “Aku adalah suamimu! Kamu harus melakukan yang aku perintahkan! Aku maunya begini, ya pokoknya harus begini.”

Pak Suami memasang beberapa kamera di sudut rumah, karena alasan safety khawatir ada apa-apa. Juga karena rindu melihat istrinya saat beliau sedang di kantor.

Pak Suami meng-install aplikasi Life360 di HP saya, juga karena untuk safety. Setiap saya bepergian, beliau bisa tahu saya sedang di mana. Jadi misalkan ada hal yang tidak diharapkan, Pak Suami langsung sigap nyamperin. Juga misalkan saat jam makan siang, kita sedang berada di lokasi yang deketan, bisa sekalian lunch bareng deh.

Pak Suami mendata semua password akun saya. Ini juga dalam rangka melindungi saya dan akun saya dari virus atau hack. Takutnya ada orang dengan niat jahat nakalin saya di socmed.

Pak Suami seringkali meminta video call saat sedang bertelepon, agar Pak Suami bisa melihat sekitar apakah ada hal membahayakan di sekitar saya.

Tidak ada lagi rahasia antara kami. Terima kasih suamiku sayang, selalu berusaha melindungi istrimu ini. *emoji meneteskan air mata bahagia.

***

Nah disinilah kesalutan saya terhadap beliau. Dengan ketotalan saya pada beliau, beliau gak mau ‘ngutak-ngatik‘ saya. Gak mau mengeksploitasi dan memposisikan dirinya sebagai alpha male.

Mungkin, mungkin ya, kalau lelaki lain berhadapan dengan wanita seperti saya yang devoted dan nurut; bakal dimainin dan diperalat ya. 😦 Hanya Gusti Allah yang Maha Tahu.

***

Pernah saya memberi pesan untuk kawan lama saya yang laki-laki. Tapi saat itu saya gak bilang pada Pak Suami.

Ah tapi gapapa lah, kalau suatu saat beliau tahu, ya sederhana saja. Saya akan minta maaf dan bilang:

“Papito waktu itu gak nanya sih…”

Ehhh ohhh uupppss. πŸ˜€

***

***

***

Modern Love BSD Season 1 Episode 4

Alkisah, Bapak Seno dan istrinya, Bu Sarah, sedang makan berdua di gado-gado Cartel. Walaupun bertahun-tahun yang lalu sudah merayakan pesta perkawinan peraknya, mereka berjanji akan selalu bersama hingga maut memisahkan.

Bapak Seno yang romantis ini rutin menyanyikan “Grow Old with You” untuk istrinya tersayang sebagai lagu pengantar tidur. Di mata Bu Sarah, suaminya bagaikan satria bergitar layaknya Bang Rhoma Irama.

Oh sungguh pasangan yang so swiiiiiiiit.

***

Bu Sarah memilih tempat duduk yang dekat wastafel. Tempat makan ini ukurannya kecil, dan termasuk hidden gem di BSD. Kerapkali susah nyari tempat duduk.

Sebagai pelanggan setia, mereka tahu jam-jam yang tidak ramai.

Bu Sarah: “Pak, aku yang biasa ya. Pakai lonthong, gak pedes.”

Bapak Seno: “Beres, Buk. Diriku selalu inget apa yang dirimu suka. Ibuk dari jaman jebot gak pernah bosan sama yang namanya lonthong. Lonthong tahu, lonthong rujak, lonthong sayur, lonthong gado-gado, daaaaan…. lonthong gondrong.”

Bu Sarah: “Hush Pak! Ngomong apa sih? Nanti kedengeran Mba-mba dan Mas-mas itu. Malu lah sudah tua begini,” mengisyaratkan jari telunjuknya di mulut dan memelankan suaranya.

Bapak Seno: “Tapi bener to, Buk. Hehehehehe,” sembari menjauh menuju ke arah Mba penjual.

***

Mereka menghabiskan gado-gadonya dalam sekejap, padahal porsinya buesar. Ya itu karena Pak Seno dan Bu Sarah sesuka itu dengan gado-gado Cartel.

Bapak Seno: “Uwenak tenan, Buk.”

Bu Sarah: “Iya Pak. Alhamdulillah. Jangan langsung pulang, Pak. Kita ngelosin perut dulu. Kenyang amat ini, Pak. Kantong perut serasa membengkak.”

Bapak Seno: “Sejak kapan diriku lihat perutmu kempes, Buk? Bengkak terus kayane.”

Bu Sarah: “Mulai, mulaiiii. Sini mana dhuwit. Jangan ngritik saja, Pak. Biar nih perut kempes, musti sedot lemak. Mahal, Pak. Nanti buat kawinan anak kita gimana?”

Bapak Seno: “Hadeehhh Buk, sapa yang ngritik seh. Bapak kan cumak bilang, bukan ngejek. Misalkan nanti badan Ibuk jadi lungset set, diriku tetap setia, Buk. Wes to, percoyo ya.”

Bibir Bu Sarah merekahkan senyumnya dan tersipu malu.

***

Bapak Seno: “Eh Buk, kalau pengen sedot lemak perut, kasih tahu ya. Kita gak perlu bantu biaya kawinan Rara, utuh dhuwit kita.”

Bu Sarah: “Semua biaya diurus sama keluarganya Dani?”

Bapak Seno: “Mereka berdua mau nikah di KUA saja katanya. Biar hemat dan bisa fokus sama orang-orang terdekat.”

Bu Sarah terperanjat dan merespons dengan nada tinggi dan melotot,

Apaaaaaaaa??!!

Bu Sarah: “Jangan to Pak! Malu-maluin kita saja Pak. Apa kata duniyaaa? Gimana nanti Bu Eva Arnaz, Bu Kiki Fatmala, Bu Sally Marcelina??? Mereka kan bestie-ku, Pak. Mosok gak diundang seh??”

Bapak Seno: “Yang punya hajat kan anak-anak, Buk. Biarlah mereka berkreasi sendiri. Ini hari sepesiyal mereka seumur hidup. Kita gak usah ikut campur. Tut wuri handayani.”

Bu Sarah: “Aku masih belom bisa nerima, Pak. Pulang sekarang, Pak. Aku pengen cepet-cepet ngobrol sama Rara! Ide dari mana sih! Nikah sekali seumur hidup kok cuman di KUA dan gak pesta. Hadeehh ada ada aja anak jaman now!”

***

***

***

Rara: “Mam, Rara sudah fix banget dengan keputusan ini Mam. Apa manfaatnya ngundangin orang-orang yang gak Rara kenal? Rara pengennya nanti suasananya intimate, circle kecil dengan orang-orang yang kita tahu dearly. Maaf Mam, tapi ini sudah bulat antara Rara dan Dani. Mohon restunya, Mam.”

Bu Sarah terduduk dan terdiam pasrah. Baru saja menghela nafas panjangnya,…

Rara: “Mam, nanti kami juga sudah bertekad untuk childfree. Jadi mohon Mama dan Papa, jangan ngarepin cucu dari Rara dan Dani.”

Bu Sarah terkaget dan matanya makin melotot.

Bu Sarah: “Apaaaaa???!! Ya oloh, ya oloh. Paaaakkk! Anakmu itu! Pak! Jangan diyem saja. Rara, apa yang merasuki dirimu, Sayang? Ya oloooooooh!!”

Melihat istrinya histeris, Pak Seno gercep memeluk Bu Sarah.

Bapak Seno: “Sudah, Buk. Tenang dulu. Tarik napas pelan-pelan, ambil nafas alon-alon. Rara, tolong tinggalkan kami berdua.”

Rara: “Iya Mam, Pap. Nanti dari Riri saja Mam cucunya.”

Sang ayah memintanya berhenti bicara dan menyuruhnya keluar. Rara pun beranjak meninggalkan mereka berdua untuk mencerna rencananya.

***

Bapak Seno: “Inilah namanya hidup, Buk. Jaman terus bergulir. Pikiran generasi milenial jelas beda dengan kita yang generasi X.”

Bu Sarah: “………….”

Bapak Seno: “Cobak kamu ingat, berapa kali dulu kita sering melawan pendapat kedua orang tua kita? Waktu itu Ibukmu minta dinyalain lagu keroncong, tapi kamu membelot maunya lagu orgen tunggal. Siklusnya akan terus begitu, Buk. Ibuk harus bisa dan mampu menerima pola gaya hidup anak-anak kita yang jelas berbeda dengan pikiran kita.”

Bu Sarah: “Hiks hiks iya Pak. Oke lah yang kawin di KUA. Tapi ciyus tuh anak kita gak mau ngasih cucu buat kita?? Emang Bapak gak keganggu dengan keinginan anak kita yang perihal ini?”

Bapak Seno: “Buk, Rara itu fotokopian dirimu, yang penyayang dan peduli dengan sekitar. Bapak yakin dia sudah punya rencana lain, yang indah dan mulia. Entah apa itu. Tapi, wes Buk, percoyo lah dengan anak-anak kita.”

Bu Sarah: “……………….”

Bapak Seno: “Lagian dirimu sendiri to yang suka ngaku-ngaku sebagai cool mom. Ini salah satu bentuk ujiannya. Ayok buktikan kalau Ibuk memang beneran cool mom buat Rara dan Riri.”

Bu Sarah: “Pak. Bapak, suamiku sayang. Kamu selalu bisa bikin atiku ayem. Gimana hidupku tanpamu, suamiku sayang?”

Kepala Bu Sarah menyandar ke dada suaminya dan meresapi kata-kata yang baru saja didengarnya.

***

***

***

Seminggu telah berlalu. Dani dan kedua orang tuanya akan berkunjung untuk membicarakan ikatan cinta nan suci.

Di dalam sebuah rumah yang berada di Giri Loka; Rara, Riri, Pak Seno, dan Bu Sarah sudah siap mengenakan baju yang rapih menyambut kedatangan tamu agung hari itu.

Bu Sarah terlihat sangat ceria dan telah berdamai dengan kemauan putri pertamanya dalam melanjutkan milestones barunya.

Tak kalah dengan Bu Sarah, Pak Seno tampak gagah dan memukau dengan kemeja batik.

Assalammualaikum…..,”

Para tamu sudah datang. Pak Seno melangkah cepat ke depan.

Bapak Seno: “Waalaikumsalam. Silahkan, silahkan masuk sadayana.”

Dengan tulus menyambut kehadiran ketiga tamunya dan menyalami satu per satu.

Ada ayah Dani, Pak Dadang; kemudian Dani sendiri, dan yang terakhir adalah ibunda Dani, Bu Saraswati.

***

Namun saat dirinya mau menyalami Bu Saraswati, Pak Seno terkaget seperti melihat hantu. Sampai tak bisa berkata-kata.

Begitu juga dengan Bu Saraswati. Wajahnya drastis menjadi pucat pasi.

Selama berbincang, hanya Pak Seno dan Bu Saraswati yang diam seribu bahasa dan sangat gelisah.

Setelah satu jam, para tamu pun pulang. Dan akhirnya Pak Seno pun membuka mulutnya.

Bapak Seno: “Rara, jangan teruskan rencana pernikahanmu! Dani BUKAN bukan muhrim-mu. Eh mahram, engg eh muhrim. Ehh mahram. Yak! Mahram!”

Sekejap, seisi rumah tercengang. Dan Bu Sarah pingsan mendengar perkataan suaminya.

***

***

***